Ekonomi China Mulai Pulih Usai Lockdown, Tapi Pengangguran Bertambah

ADVERTISEMENT

Ekonomi China Mulai Pulih Usai Lockdown, Tapi Pengangguran Bertambah

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 01 Jul 2022 08:46 WIB
Saat Kasus COVID-19 di China Telah Menurun
Foto: (AP News)
Jakarta -

Ekonomi China mulai bergerak pulih setelah beberapa bulan belakangan melakukan lockdown. Survei menunjukkan industri manufaktur dan jasa yang mendorong pemulihan ekonomi negara itu.

Survei dari indeks manajer pembelian atau purchasing managers' index (PMI) pemerintah China membuktikan peningkatan industri manufaktur cukup tinggi naik menjadi 50,2%. Menurut Biro Statistik Nasional China, angka itu naik dari sebelumnya 50%.

Sementara itu, PMI non-manufaktur resmi, yang mencakup industri konstruksi dan jasa melonjak menjadi 54,7% di bulan Juni, Naik dibandingkan dengan 47,8% di bulan Mei.

Ekonom Senior China, Capital Economics Julian Evans Pritchard mengatakan survei tersebut memberikan tanda-tanda pemulihan untuk ekonomi China, ketika secara bertahap bisnis dibuka kembali setelah berbulan-bulan lockdown akibat meningkatnya kasus COVID-19.

"PMI resmi menunjukkan pemulihan yang sangat cepat dalam aktivitas layanan bulan ini setelah pembatasan virus sebagian besar dicabut," katanya, dikutip dari CNN, Jumat (1/7/2022).

Pengangguran Bertambah

Namun akibat lockdown yang dilakukan di sejumlah kota, banyak masyarakat kehilangan pekerjaannya. Hal ini karena semua bisnis terpaksa tutup mulai dari toko-toko, restoran hingga pabrik-pabrik.

Melonjaknya pengangguran di China juga telah disampaikan oleh petinggi negara. Perdana Menteri China Li Keqiang telah berulang kali menyampaikan tentang meningkatnya pengangguran dalam beberapa bulan terakhir.

Ia pun meminta pemerintah untuk mengambil langkah-langkah yang lebih kuat untuk mendukung bisnis dan menstabilkan pertumbuhan ekonomi negara.

"Perlunya mengarahkan ekonomi kembali ke jalurnya sesegera mungkin dan mengurangi pengangguran secepat mungkin," ujarnya dalam kesempatan berbeda.

Di sisi lain, kebijakan nol-COVID-19 masih akan diberlakukan oleh Presiden China Xi Jinping. Ia pun pernah mengatakan bahwa dia lebih baik mengorbankan pertumbuhan ekonomi dibandingkan membahayakan kesehatan masyarakatnya.

"Saya lebih baik untuk sementara mengorbankan sedikit pertumbuhan ekonomi" daripada membahayakan kesehatan masyarakat," katanya dikutip dari kantor berita pemerintah Xinhua.



Simak Video "Bosan Lockdown, Warga Guangzhou China Ngamuk!"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT