Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan meyampaikan kabar gembira terkait kelanjutan kesepakatan kerja sama dagang Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) antara Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
Pria yang akrab disapa Zulhas ini mengatakan bahwa banyak keuntungan yang didapat Indonesia lewat kerja sama ini. Utamanya adalah peluang Indonesia menjangkau negara baru sebagai tujuan ekspor lewat UEA dengan tarif bea masuk 0%.
"Jadi saya barusan rapat. Kita baru saja menyelesaikan CEPA, perjanjian antara kita dengan UEA yang sangat menguntungkan kita. Karena kita punya mitra, HUB baru melalui UEA, apakah hasil pertanian, apakah hasil industri kreatif, segala hal, dengan tarif 0%," kata dia saat dijumpai awak media di Istana Negara, Jakarta, Senin (4/7/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun negara baru tujuan ekspor yang dapat dijangkau lewat kerja sama ini cukup luas dari mulai negara-negara di Timur Tengah hingga kawasan Eropa Timur.
"Dari Dubai ke seluruh Timur Tengah. Bisa ke India, Pakistan, bisa ke Asia Tengah, bisa ke Eropa Timur. Ini potensi pasar baru," beber dia.
Selama ini sebelum ada CEPA, lanjutnya, Indonesia kesulitan mengirim barang ke negara-negara tersebut. Sehingga, dengan adanya kerja sama ini akan sangat menguntungkan bagi industri di tanah air yang berorientasi ekspor.
Sekarang kita ada kendala kalau kita mau ekspor, misalnya salak, itu nggak mudah. Atau ekspor kerajinan garmen itu nggak mudah. atau makanan rendang itu nggak mudah. Melalui perjanjian ini akan lebih mudah, tarifnya 0% melalui Dubai," jelas dia.
Namun demikian, kerja sama ini belum bisa diterapkan karena masih menunggu proses ratifikasi atau telaah perjanjian internasional oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR). Ini dilakukan untuk menyelaraskan dokumen kerja sama internasional dengan aturan perundangan yang berlaku di dalam negeri.
"Sekarang tinggal menyelesaikan ratifikasi di DPR. Mudah-mudahan dipercepat," tandas dia.
(dna/das)