Dana Rp 4,1 T ke KAI buat Kereta Cepat Diprotes, Erick Thohir Jawab Begini

Dana Rp 4,1 T ke KAI buat Kereta Cepat Diprotes, Erick Thohir Jawab Begini

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 04 Jul 2022 21:20 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir
Foto: detikINET/Agus Tri Haryanto: Menteri BUMN Erick Thohir
Jakarta -

Menteri BUMN Erick Thohir blak-blakan suntikan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 4,1 triliun untuk PT KAI (Persero). PMN untuk PT KAI itu diprotes oleh beberapa Fraksi Komisi VI.

Fraksi PKS secara bulat menyatakan tidak setuju dan meminta PMN untuk PT KAI ditunda. Sementara itu Fraksi Gerindra setuju dengan catatan. Protes sendiri diberikan karena PMN untuk PT KAI akan digunakan untuk menambah modal di proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Erick pun menjelaskan KAI membutuhkan tambahan PMN karena pendanaan proyek kereta cepat. Dia mengatakan kondisi ekonomi bergerak dengan dinamis, khususnya dalam penentuan material bahan konstruksi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dana yang sebelumnya disetujui pada proyek kereta cepat dinilai Erick sudah tidak sesuai dengan kondisi material bahan saat ini. Menurutnya, bahan baku pembangunan infrastruktur saat ini telah mengalami kenaikan 40-100%.

"Harga pembangunan infrastruktur yang sudah dilakukan sebelumnya sama hari ini lebih mahal, karena harga besi dan macam-macam naik bisa lebih dari 40-100%," ujar Erick kepada wartawan ditemui di Gedung DPR RI Jakarta, Senin (4/7/2022).

ADVERTISEMENT

"Sekarang bikin rumah coba cek lebih mahal 40%. Ini yang tidak bisa kita bandingkan apple to apple karena kondisi ada dinamika ekonomi global dan suplay change," tuturnya.

Meski begitu, Erick menilai proyek infrastruktur merupakan investasi yang paling menggiurkan dan paling diminati oleh seluruh dunia. Jadi tidak ada salahnya proyek kereta cepat dilanjutkan. Apalagi, semasa pandemi baik individu maupun perusahaan memiliki cadangan sana yang besar.

"Kalau kita lihat sekarang ekonomi dunia satu tahun 2008 orang kekurangan uang. Tapi saat COVID-19 ini individu, perusahaan itu kelebihan uang. Karena ada restrukturisasi. Ini bukan di Indonesia saja tapi di seluruh dunia. Orang menabung perusahaan tak ekspansi," ungkap Erick.

Dia mengatakan bisa saja proyek kereta cepat nantinya menarik minat investor baru dan bisa dikembangkan lebih maju.

"Nah uang-uang ini tentu ke depan mencari potensi investasi dengan kondisi negara yang aman dan punya konsep keberlanjutan dan tentu investasi menghasilkan pengembalian yang baik," sebut Erick.

Protes Fraksi PKS di halaman berikutnya. Langsung klik

Sebelumnya, dalam rapat persetujuan PMN BUMN di 2023, Juru Bicara Fraksi PKS Amin AK menyebutkan pihaknya meminta penundaan untuk pemberian modal negara kepada KAI.

Dia mengatakan sejak awal sebetulnya proyek kereta cepat harusnya tidak dibiayai APBN karena bukan merupakan infrastruktur dasar. Belum lagi membengkaknya modal kereta cepat di tengah jalan jadi masalah baru proyek ini.

"Kami meminta untuk menunda PMN untuk PT KAI yang ditujukan pada penugasan setoran modal porsi Indonesia untuk KCJB. Kami dari awal menolak proyek ini dibiayai APBN karena bukan infrastruktur dasar. Tambah lagi saat ini sudah ada cost overrun," kata Amin dalam rapat persetujuan PMN dengan Erick Thohir.

"Kami minta ini ditunda. Sampai ada kejelasan dari berbagai kajian secara komprehensif trntang kereta cepat yg hasilnya bisa dipublikasikan ke masyarakat," ungkapnya.

Fraksi Partai Gerindra juga memberikan catatan soal PMN untuk KAI. Masalah kereta cepat kembali menjadi isu utamanya.

Meski tak jelas-jelas menyatakan permintaan penundaan, namun Fraksi Gerindra meminta PMN kepada KAI harus diberikan setelah audit investigasi soal pembengkakan modal selesai dilakukan.

"BPKP menemukan cost overrun sebesar Rp 16,8 triliun pada proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung berdasarkan review Maret 2022. Kami mendukung PMN yang diajukan PT KAI, namun catatan dan permintaan kami agar pencairannya dilakukan setelah hasil audit investigasi BPKP selesai dilakukan," ungkap juru bicara Fraksi Gerindra Muhammad Husein Fadlulloh.

Meski masih ada catatan dari anggota Komisi, hasil dari kesimpulan rapat di Komisi VI tetap memberikan persetujuan pada PMN yang diberikan kepada KAI. Bukan cuma KAI, semua usulan PMN yang diajukan Menteri BUMN Erick Thohir juga disetujui.


Hide Ads