8 Tantangan Pengelolaan Air Minum, Solusinya Digitalisasi

ADVERTISEMENT

8 Tantangan Pengelolaan Air Minum, Solusinya Digitalisasi

Ilyas Fadhillah - detikFinance
Selasa, 05 Jul 2022 10:58 WIB
Sejumlah warga yang berprofesi penjual air bersih mengisi air di kawasan Muara Angke, Jakarta Utara, Senin (25/3). Menurut mereka, warga di Jakarta Utara khususnya di kampung nelayan masih sangat membutuhkan air bersih yang dijual dengan dirijen. Karena tidak semua rumah warga di kawasan itu mendapatkan pasokan air bersih dari PAM Jaya. Air bersih itu dijual dengan harga Rp5.000 per dirijen dengan ukuran 20 liter. Biasanya para pelanggan penjual air bersih di pelelangan ikan, rumah makan dan warteg. Menurut Direktur Utama PAM Jaya Priyatno Bambang Hernowo memaparkan 40 persen warga Jakarta masih belum menikmati layanan air bersih. Paling banyak di Jakarta Barat dan Jakarta Utara.
Foto: Pradita Utama
Jakarta -

Digitalisasi saat ini jadi syarat mutlak bagi sebuah bisnis agar berkembang. Hal itu juga berlaku untuk industri pengelolaan air minum.

Direktur Pelayanan PAM Jaya Syahrul Hasan mengatakan, ada banyak tantangan yang dihadapi dalam industri pengelolaan air minum. Tantangan tersebut antara lain pembacaan meter, pembayaran/tagihan, sambungan baru, pemantauan kualitas air, virtual tour, edukasi air, penanganan pengaduan, dan Non-Revenue Water (NRW).

"Transformasi digital adalah mandatori, sebuah keharusan, untuk melakukan improvement dalam proses pelayanan," ujar Syahrul dalam keterangan resminya, Selasa (5/7/2022).

Menjawab tantangan tersebut, PT mencari talenta-talenta baru dalam kompetisi Smart Water Hackathon, kompetisi di bidang IT terkait air yang merupakan kali pertama di Indonesia.

Melalui kegiatan ini, PAM JAYA bersama Oracle dan DPD PERPAMSI (Persatuan Air Minum Seluruh Indonesia) DKI Jakarta berkolaborasi untuk memfasilitasi anak bangsa yang memiliki talenta di bidang IT guna membuat dan mengembangkan software yang dapat mendukung pengembangan IT di PAM JAYA.

"Tujuan dari diselenggarakannya kompetisi ini adalah untuk membangun kolaborasi dengan anak bangsa yang memiliki talenta di bidang IT untuk memberikan sudut pandang, pengetahuan, serta keilmuan baru yang dapat mendukung transformasi digital pelayanan air perpipaan," ucap Syahrul.

Sales Director Oracle Brama Dhaneswara dalam sambutannya mengatakan, pihaknya merasa senang dan bangga bisa berkolaborasi bersama PAM JAYA dalam kegiatan ini.

"Lewat event ini, kita memberikan tantangan kepada para peserta untuk turut berkontribusi demi optimalisasi pelayanan air bagi warga Jakarta," ucap Brama.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dalam keterangan video mengatakan pihak Pemprov DKI Jakarta mengapresiasi PAM JAYA atas inovasinya menghadapi tantangan di bidang IT menuju 100 persen pelayanan oleh PAM JAYA.

"Kami berharap kegiatan ini mampu menjadi babak baru bagi PAM JAYA untuk meningkatkan pelayanannya dengan memanfaatkan perkembangan teknologi digital sehingga bisa memberikan manfaat yang besar bagi warga Jakarta," ucapnya.

"Smart Water Hackathon" telah membuka pendaftaran bagi para peserta untuk mengirimkan proposal mulai 27 Juni hingga 15 Juli 2022. Kemudian, 100 peserta akan diadu untuk mengikuti final selama 24 jam pada 23-24 Juni 2022 di Le Meridien Hotel Jakarta dan memperebutkan total hadiah ratusan juta rupiah.



Simak Video "Year in Review 2022: Transformasi Digital dan Transisi Energi dalam Pemulihan Ekonomi"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT