Menteri Keuangan dan Menteri Kesehatan Inggris mengundurkan diri pada hari Selasa kemarin. Keputusan ini menjadi pukulan telak bagi Perdana Menteri Boris Johnson yang telah berupaya meminta maaf atas skandal di pemerintahannya.
Setelah pengunduran diri dua menterinya, Johnson langsung bergerak cepat. Ia menunjuk pria kelahiran Irak Nadhim Zahawi sebagai Menteri Keuangan baru. Sebelumnya, jabatan ini diisi oleh Rishi Sunak.
Zahawi diharapkan bisa menyelesaikan kondisi perekonomian Inggris yang sedang terpuruk. Inggris diprediksi mengalami perlambatan ekonomi hingga menghadapi ancaman resesi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dikutip dari Reuters (6/7/2022), Zahawi yang kini berusia 55 tahun lahir di Irak dan baru pindah ke Inggris pada pertengahan 1970-an. Keluarga Zahawi melarikan diri dari pemerintahan Saddam Hussein.
Zahawi yang lama di Partai Konservatif sempat bekerja sebagai ajudan untuk novelis sekaligus politisi Jeffrey Archer pada tahuj 1990-an.
Kemudian, pada tahun 2000 ia mendirikan perusahaan polling YouGov dan menjabat kepala eksekutif hingga tahun 2010. Perusahaan tersebut kemudian menjadi salah satu perusahaan riset pasar terkemuka di Inggris.
Zahawi memenangkan pencalonan pada pemilihan umum 2010 sebagai kandidat Partai Konservatif untuk Stratford-upon-Avon . Keberhasilannya dalam bisnis mendorong perdana menteri saat itu David Cameron untuk menunjuk Zahawi ke unit kebijakan di Downing Street.
Setelah bekerja di departemen pendidikan dan bisnis, Zahawi diangkat sebagai menteri yang bertanggung jawab atas peluncuran vaksin COVID-19 tahun 2020. Lalu di 2021, Boris Johnson ke kabinet sebagai sekretaris pendidikan
(zlf/zlf)