Ukraina Jadi Kambing Hitam Masih Anjloknya Harga TBS Sawit Petani

Ukraina Jadi Kambing Hitam Masih Anjloknya Harga TBS Sawit Petani

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Jumat, 08 Jul 2022 06:00 WIB
Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan
Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan/Foto: KEMENKO MARVES
Jakarta -

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bicara soal harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit di tingkat petani yang terus anjlok. Luhut menyalahkan langkah ekonomi Ukraina sebagai biang kerok harga TBS anjlok.

Harga TBS sawit masih berada di level Rp 1.000 per kilogram (kg), bahkan tak jarang lebih rendah dari itu. Gara-gara Ukraina, Luhut menyatakan saat ini harga TBS memang berada dalam tekanan.

Dia bilang Ukraina baru saja membuka kembali keran ekspor minyak nabati sunflower atau minyak biji bunga matahari setelah hampir lima bulan ditahan. Tidak sampai di situ, Ukraina juga menurunkan pajak ekspor untuk komoditas tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal ini memberikan tekanan pada harga minyak olahan kelapa sawit global dan berimbas ke Indonesia. Meskipun ekspor sudah banyak dilakukan, harga jual TBS sawit ikut anjlok tertekan minyak bunga matahari Ukraina.

"Memang tak gampang naikkan harga TBS itu kan selama ini harga minyak di Ukraina, minyak sunflower itu kan sudah lama tak terekspor berapa bulan tuh? 4-5 bulan kan. Sekarang dia turunin pajak, dia bawa ekspor pengaruh lah ke yang lain," ungkap Luhut di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Kamis (7/7/2022)

ADVERTISEMENT

Luhut mengaku hal ini juga dia jelaskan kepada petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo). Dia mengatakan pihaknya baru saja mengundang para petani ke kantornya untuk menampung keluhan soal rendahnya harga TBS sawit di tingkat petani.

Lalu, apakah harga TBS bisa naik lagi dalam waktu dekat? Luhut bilang hal itu tak bisa diprediksi. Pemerintah akan melakukan berbagai upaya untuk menaikkan harga TBS sawit di tingkat petani.

Namun kembali lagi, kondisi ekonomi global juga mempengaruhi. Khususnya, langkah Ukraina yang mulai kembali menjual minyak bunga matahari dengan harga yang lebih murah.

"Nggak bisa omong sekarang, kita harus lihat Ukraina, dia kan cadangan anunya, sunflower-nya gede sekali tuh nggak terekspor kan. Sekarang dibuka, pajaknya dikurangi dia," papar Luhut.

"Kita paham itu (harga TBS rendah). Cuma kita nggak tahu, nggak ada yang bisa prediksi selama ini," ujarnya.

(hal/ara)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads