Kelompok bisnis di Inggris menyerukan stabilitas setelah Perdana Menteri (PM) Boris Johnson mengundurkan diri dari Ketua Partai Konservatif. Confederation of British Industry (CBI) menilai kekosongan politik perlu diisi cepat untuk melindungi standar hidup masyarakat.
"Kita sekarang perlu mengisi kekosongan politik dengan cepat untuk melindungi standar hidup masyarakat melalui tindakan terhadap kepercayaan bisnis, investasi, dan pertumbuhan. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kembali harus menjadi fokus nomor satu bagi semua politisi," kata Direktur Jenderal Grup Lobi Bisnis CBI Tony Danker dikutip dari BBC, Jumat (8/7/2022).
Ketidakpastian dan ketidakstabilan merupakan kondisi yang paling dibenci bisnis. Sementara Boris Johnson akan tetap menjabat sebagai PM Inggris hingga ketua baru Partai Konservatif terpilih pada musim gugur nanti sekitar Oktober mendatang.
Beberapa anggota parlemen dan pemimpin bisnis menyarankan Boris Johnson pergi lebih cepat untuk mengizinkan seorang eksekutif baru mengatasi kenaikan inflasi yang sedang dihadapi jutaan rumah tangga di Inggris.
Ketua Komite Hubungan Luar Negeri Parlemen Inggris, Tom Tugendhat meluncurkan tawarannya untuk menggantikan Boris Johnson dengan mengatakan pajak terlalu tinggi.
"Kita harus segera membalikkan kenaikan asuransi nasional baru-baru ini dan membiarkan pekerja serta pengusaha menyimpan lebih banyak uang mereka. Pajak bahan bakar harus diturunkan dan tarif yang tidak konservatif yang mendongkrak harga bagi konsumen harus diturunkan," tulisnya dalam sebuah artikel di surat kabar.
Kepala Eksekutif Kamar Dagang dan Industri (KADIN) London Richard Burge menilai jika keputusan Boris Johnson sebagai PM Inggris sementara adalah salah.
"Saya yakin Boris Johnson salah jika melanjutkan sebagai PM sementara. Dia tidak menunjukkan penyesalan tentang perilaku dan penilaiannya dan tidak dapat berubah karakternya. Keduanya merusak reputasi perdagangan Internasional kita dan London sebagai kota terbesar di dunia," cuitnya.
Mantan Perdana Menteri John Major menulis dalam sebuah surat kepada Komite 1922 backbench: "Usulan agar perdana menteri tetap menjabat hingga tiga bulan setelah kehilangan dukungan dari kabinetnya, pemerintahnya dan partai parlementernya adalah tidak bijaksana."
Simak Video 'Hengkangnya PM Inggris Diiringi Olok-olok Warga':
(aid/ara)