Penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memicu perdebatan pasar atas potensi hilangnya dukungan untuk kebijakan pelonggaran moneter super mudah Bank of Japan yang pembahasan dan penerapannya terkesan terburu-buru.
Yen naik sebanyak 0,5% seiring merebaknya kabar yang berkaitan dengan serangan tiba-tiba terhadap Shinzo Abe di sebuah acara politik di kota barat Nara.
Dalam konteks ekonomi, Abe dikenal oleh banyak orang sebagai pendukung utama kebijakan gubernur BOJ Haruhiko Kuroda. Kebijakan yang dimaksud dianggap telah membebani yen sepanjang tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa ahli strategi meramalkan nilai mata uang dapat terus naik dan saham mungkin turun jika berita penembakan terhadap Abe tersebut memicu proses kajian ulang terhadap rencana pelonggaran moneter oleh Bank Sentral berjalan lebih awal. Ramalan beberapa ahli tentu tak berlebihan mengingat pengaruh Abe yang besar dalam mendukung kebijakan pelonggaran tersebut.
Abe sendiri memang terkenal karena rencananya untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang yang lesu melalui pelonggaran moneter dan reformasi peraturan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, ahli lain berpendapat bahwa dampak apa pun yang akan terjadi menyusul insiden penembakan itu akan bersifat sementara.
Bagaimana pandangan para ahli dan pelaku pasar? Selengkapnya ada di sini:
Pilar Pelonggaran Moneter
Manajer portofolio di Saison Asset Management Co, Tetsuo Seshimo mengatakan, Abe memiliki citra yang kuat di bawah Abenomics dan telah mendukung gubernur Kuroda.
"Citra Abe tentang 'pilar spiritual pelonggaran moneter' mungkin juga berkontribusi pada kerusuhan yang meluas ini," kata dia.
Meski punya visi ekonomi yang kuat sebagai mantan Perdana Menteri, namun Abe kini tak lagi menduduki jabatan itu sehingga tidak bisa langsung mempengaruhi kebijakan ekonomi dan moneter. Jadi menurut Seshimo, insiden penembakan terhadap Abe dipandang tak akan terlalu berdampak pada kebijakan ekonomi negara. Setidaknya, dampak yang ditimbulkan tidak akan bertahan lama.
"Insiden mengejutkan ini mungkin memiliki dampak jangka pendek dan belum tentu berdampak besar pada pasar dalam jangka panjang," tegasnya.