Mantan Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe tutup usia. Abe meninggal dunia usai ditembak ketika memberikan pidato di Kota Nara, Jepang.
Selama berkuasa, Abe sangat erat dengan istilah Abenomics. Abenomics merupakan kebijakan yang ditempuh untuk membangkitkan ekonomi Jepang. Seperti apa?
Melansir dari situs investopedia, Jumat (8/7/2022), Abenomics adalah julukan atau istilah yang merujuk pada kebijakan ekonomi yang ditetapkan untuk Jepang pada tahun 2012 ketika Shinzo Abe berkuasa untuk kedua kalinya.
Secara garis besar, kebijakan Abenomics melibatkan peningkatan jumlah uang yang beredar negara, meningkatkan pengeluaran pemerintah, dan memberlakukan reformasi untuk membuat ekonomi Jepang lebih kompetitif.
Para ekonom menguraikan program tersebut sebagai campuran reflasi, pengeluaran pemerintah, dan strategi pertumbuhan yang dirancang untuk menyentak kondisi ekonomi Jepang agar keluar dari 'mati suri' yang telah mencengkeram Negeri Sakura itu selama lebih dari dua dekade.
Perlu diketahui, masalah ekonomi Jepang berawal dari tahun 90-an, juga dikenal sebagai 'Dekade yang Hilang'. Saat itu kondisi ekonomi Jepang mengalami stagnasi ditandai dengan runtuhnya nilai real estat secara besar-besaran pada 1980-an dan harga aset Jepang di awal 90-an.
Pemerintah Jepang menanggapi kejatuhan ekonominya tersebut dengan menjalankan defisit anggaran besar-besaran untuk mendanai proyek pekerjaan umum dan berbagai kebijakan lainnya. Namun berbagai macam upaya pemerintah Jepang ini tidak memberikan hasil yang cukup nyata untuk mengeluarkan negara itu dari stagnasi ekonomi.
Oleh karenanya, sesaat Shinzo Abe menjabat sebagai Perdana Menteri Jepang untuk kedua kalinya pada 2012 lalu, dirinya segera mengeluarkan kebijakan ekonomi yang dikenal masyarakat luas sebagai Abenomics.
(acd/eds)