Direktur CELIOS (Center of Ekonomi and Law Studies) Bhima Yudhistira menilai, saat adalah waktu yang tepat untuk beli aset properti. Pasalnya, nilai bunga masih normal dan belum terpengaruh oleh situasi ekonomi dunia yang sedang terpuruk.
"Kalau properti cuma dua harga tanah dan bangunan, kalau harga material ada kenaikan tapi enggak terlalu ekstrim di banding harga tanah terutama di lokasi strategis. Jadi sekarang adalah time to buy, nah itu juga untuk mengamankan biar milenial enggak jadi gelandangan jadi bisa beli rumah dari sekarang," ujar Bhima dalam acara d'Mentor detikcom, Kamis (7/7/2022).
Menurut Bhima ibarat dua mata sisi koin, banyak yang melepas aset properti di masa krisis. Lantaran untuk dapat bertahan di masa krisis.
"Banyak juga yang melikuidasi aset properti, jadi ada yang jual sawah, ada yang jual tanah perkarangan, Nah kalau enggak bisa beli rumahnya dalam hal ini rumah jadinya, setidaknya mulai nabung beli tanah dulu. Sebelum nanti antara gaji dan pendapat enggak bisa kejar harga tanah," ujarnya.
Bhima mengatakan, sejauh ini kondisi pasar properti di Indonesia masih sangat baik untuk jangka panjang. Terlebih dengan banyaknya generasi produktif yang ingin tempat tinggal sendiri.
"Ada jutaan kelas menengah produktif baru menikah, baru mau beli rumah, nah itu bisa jadi korbankan belanja-belanja lainnya, traveling ditunda dulu untuk beli rumah itu salah satunya. Kalau mereka enggak beli rumah mereka akan cari rumah untuk dikontrakkan, kalau dalam kondisi resesi mungkin akan beralih pikir dulu ambil KPR tunggu suku bunga relatif agak stabil, tetapi ada juga lebih berani ambil rumah dan cenderung melakukan sewa menyewa karena pasarnya sangat besar di Indonesia, kondisinya jadi perumahan ini kebutuhan primer," kata Bhima.
Bhima menjelaskan untuk yang ingin beli rumah, baiknya cari yang dekat akses tranportasi masal publiknya sudah berjalan. Lantaran hal itu menjadi solusi untuk mereka yang ingin punya rumah di masa krisis.
"Secara permanen, jadi lokasi itu sangat penting. Tetapi saya sarankan sebelum suku bunga naik yang floating rate, lebih baik sekarang ajukan KPR tinggal tadi gaya hidupnya kalau di luar budget sebaiknya sekarang pilih yang harga 300 juta ke bawah. Properti saya masih optimis dalam konteks Indonesia belum terjadi bubble, karena masih dalam kondisi yang demand-nya cukup tinggi," tutupnya.
(edo/vys)