International Monetary Fund (IMF) telah melakukan pertemuan dengan pihak Mesir. Lembaga pemberi pinjaman global tersebut membuka diri untuk perpanjangan fasilitas pendanaan.
Melansir Reuters, Senin (11/7/2022), IMF memastikan akan terus menjaga hubungan dengan Mesir. Diskusi tentang pendanaan juga terus dilakukan.
"Dalam periode mendatang, kami melanjutkan hubungan erat kami dengan pihak berwenang untuk mencapai kesepakatan tingkat staf," kata IMF.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
IMF mengumumkan Mesir telah mengajukan permintaan untuk program baru pada Maret lalu, karena keuangan negara tersebut mengalami tekanan imbas perang Rusia dan Ukraina.
Mesir sendiri telah mengajukan pinjaman IMF sebanyak tiga kali dalam beberapa tahun terakhir. Pertama meminjam US$ 12 miliar di bawah Extended Fund Facility pada November 2016, lalu US$ 2,8 miliar di bawah Rapid Financing Instrument pada Mei 2020, dan US$ 5,2 miliar di bawah Stand-by Arrangement pada Juni 2020.
Analis mengatakan bahwa karena Mesir telah melampaui kuota normal pinjaman IMF. Kemungkinan negara itu akan menghadapi kriteria akses yang luar biasa, sehingga tunduk pada tingkat pengawasan yang lebih ketat.
Gubernur bank sentral Mesir sebelumnya mengatakan skala pendanaan baru diperkirakan tidak akan besar, mengingat Mesir telah mengambil alokasi besar dari dana tersebut.
Lihat Video: Dua Apartemen di Chasiv Yar Ukraina kena Rudal, 31 Orang Tewas