Kawasan Taman Dukuh Atas, Jalan Sudirman, Jakarta Pusat sudah ramai ketika waktu menunjukkan pukul 17.00 WIB. Padahal, hari itu, Minggu (10/7/2022) merupakan Hari Raya Idul Adha, di mana kebanyakan orang biasanya bikin hidangan atau bakar sate dari daging qurban di rumah.
Kawasan ini 'dikuasai' oleh para remaja yang konon berasal dari Bojong dan Citayam. Hal itu terlihat dari penampilannya yang nyentrik seperti yang dibicarakan orang belakangan ini.
Memang benar, gaya mereka tidak biasa. Bahkan, setelan antara satu dan orang yang lainnya bisa sangat kontras. Mereka seolah beradu fashion di lokasi tersebut.
Salah satu bocah Citayam yang sering ke kawasan Sudirman itu ialah Roy. Roy merupakan salah satu sosok paling populer di wilayah ini karena sempat viral berkat kisah percintaannya dengan Jeje.
Saat ditemui, Roy mengenakan jas hitam dengan dalaman kaos berwarna putih yang menutupi sebagian lehernya. Sesekali, ia terlihat menyeka keringatnya karena kegerahan.
Roy pun bercerita, ia rajin ke Sudirman sejak setahun lalu. Setidaknya, dalam sepekan ia dua kali ke tempat ini.
"Sudah setahun yang lalu, tergantung, kalau main-main mah seminggu 2 kali doang," katanya kepada detikcom.
Roy bukan tanpa modal untuk nongkrong di Taman Dukuh Atas. Remaja yang menempuh pendidikan terakhir kelas 3 SMP ini setidaknya mengeluarkan uang Rp 100 ribu sekali nongkrong. Uang itu ia gunakan untuk membeli rokok, minuman di starling dan makan.
Starling atau Starbuck keliling sendiri merupakan istilah yang digunakan untuk pedagang minuman yang berkeliling dengan mengayuh sepeda.
"Beli rokok, starling, beli jajanan lain lah pokoknya, ama makan," katanya.
Meski sudah populer, hal itu tak lantas membuat Roy mengubah gaya hidupnya. Ia tetap memilih sering nongkrong di Sudirman daripada harus pergi ke kafe.
"(Di sini) Ya paling minum-minum biasa, nongkrong biasa, kalau di kafe ngabisin duit banyak. Di sini aja ngabisin duit banyak, apalagi di kafe," ujarnya.
Sementara, Codet bocah Bojong mengatakan, mulai sering ke Sudirman sejak sebulan lalu. Tujuannya, ke situ hanya untuk nongkrong.
"Cuma main-main aja, nongkrong," katanya.
Codet merupakan pelajar kelas 3 SMP. Sekali nongkrong, ia biasanya merogoh kocek Rp 60 ribu, di mana Rp 10 ribunya untuk ongkos bayar kereta. Ia mengaku, modal nongkrong itu biasanya didapat dari pemberian saudara.
"(Duit) Kadang-kadang dikasih sama saudara. Rp 60 ribu dah, buat naik kereta Rp 10 ribu, buat jajan gocap," kata pria dengan postur kurus kering ini.
Lihat video 'Bentuk Dukungan Tokyo Fashion untuk 'Citayam Fashion Week'':
(acd/dna)