Kabar buruk bagi Twitter mungkin menjadi kabar baik bagi mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Saham Digital World Acquisition Corp., perusahaan akuisisi yang telah setuju bergabung dengan Trump Media & Technology Group melonjak 15% dalam pra perdagangan Senin (11/7).
Lonjakan saham itu terjadi setelah Elon Musk mengatakan akan mundur dari kesepakatannya untuk membeli Twitter. Pengumuman itu disampaikan pada Jumat (8/7) malam dengan alasan kurangnya informasi tentang persentase akun Twitter yang bot.
Saat rapat umum di Alaska pada Sabtu (9/7), Donald Trump menyebut Elon Musk sebagai orang omong kosong dan mengklaim bahwa sejak awal sudah tahu bahwa Elon Musk tidak akan membeli Twitter. "Elon tidak akan membeli Twitter," kata Donald Trump dikutip dari CNN, Selasa (12/7/2022).
Trump Media & Technology Group memiliki Truth Social, aplikasi mirip Twitter yang sekarang digunakan Donald Trump menyusul larangannya dari Twitter dan Facebook (FB) pada Januari 2021 setelah kekerasan di Capitol.
"Daftar untuk Kebenaran. Kami mencintai Kebenaran," kata Trump tentang jaringan sosialnya.
Elon Musk sebelumnya mengisyaratkan akan mengizinkan Donald Trump kembali ke Twitter jika dia membeli perusahaan itu. "Saya pikir itu tidak benar untuk melarang Donald Trump, saya pikir itu kesalahan," katanya pada Mei lalu.
(aid/ara)