Gedung Sarinah Hampir Terlupakan, Sekarang Dikunjungi 40.000 Orang/Hari

Gedung Sarinah Hampir Terlupakan, Sekarang Dikunjungi 40.000 Orang/Hari

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 14 Jul 2022 19:45 WIB
Naik MRT ke Sarinah bisa menjadi pilihan untuk menikmati waktu liburan. Sarinah kini kembali dibuka dengan tampilan gedung lebih modern.
Sarinah. Foto: Yasmin Nurfadila
Jakarta -

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut jumlah pengunjung Gedung Sarinah mencapai 40.000 per hari setelah direnovasi besar-besaran. Sejak dibuka untuk umum 21 Maret 2022, total pengunjung mencapai 5 juta orang.

Hal itu dikatakan Erick di depan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat meresmikan transformasi Gedung Sarinah, Kamis (14/7/2022).

"Saya laporkan alhamdulillah pengunjung setelah dibuka selama 4 bulan totalnya 5 juta pengunjung dari seluruh Indonesia. Ini sesuatu yang jadi keyakinan kita kalau kita mau kerja sama, memastikan dengan serius, tidak setengah-setengah mengerjakannya, ini bisa terjadi. Kurang lebih 40 ribu per hari total pengunjung yang hadir di Sarinah," kata Erick.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Erick menyebut mal pertama di Indonesia yang digagas Presiden Pertama Soekarno di tahun 1960 itu hampir terlupakan. Untuk itu, ia melapor ke Jokowi dan meminta izin ke Megawati Soekarnoputri untuk memugar Gedung Sarinah.

"Seperti yang saya sudah laporkan ke Pak Presiden waktu itu sejak awal, Sarinah ini merupakan sejarah yang hampir terlupakan. Padahal kita ketahui Sarinah ini sebenarnya digagas langsung oleh Presiden Soekarno saat itu pada 17 Agustus 1962 setelah peresmian 5 Agustus 1962 Hotel Indonesia. Jadi ini satu kesatuan sebagai poros Jalan Sudirman," tuturnya.

ADVERTISEMENT

"Memang sesuai arahan Bapak sejak awal bagaimana kita harus mendorong UMKM jadi tulang punggung. Tentu setelah Bapak memberikan arahan waktu itu, saya izin ke Bu Megawati bagaimana ini dipugar, diperbaiki sesuai dengan masukan beliau," tambahnya.

Setelah dipugar, Erick menyebut Gedung Sarinah menjadi lebih kekinian. Kehadirannya bahkan dianggap sebagai salah satu yang menjadi tempat tujuan wajib di DKI Jakarta.

"Alhamdulillah ini sudah berhasil, hari ini Sarinah bisa kira transformasi dengan situasi kekinian di mana ada ruang publik, ada komunitas, penyanyi, penari, kebudayaan, UMKM, semua kita libatkan karena tidak mungkin kita bicara UMKM, makanan, unggulan kita, tetapi komunitasnya tidak hadir. Ini yang kita libatkan sebagai satu-kesatuan ekosistem," tuturnya.




(aid/das)

Hide Ads