Harga bumbu dapur dan sayur-mayur di pasaran terpantau stabil di harga yang relatif tinggi. Meski sempat mengalami penurunan pasca lonjakan harga saat Hari Raya Idul Adha, para pedagang pasar ibu kota mengaku masih pusing dengan kondisi ini.
Seperti yang terjadi di Pasar Tebet Timur. Yani, pedagang sayuran di pasar tersebut mengaku pusing dengan kondisi ini. Menurutnya, penurunan dari harga yang sempat melonjak tinggi pasca Hari Raya Idul Adha ini tidak terlalu terasa.
"Ya masih pusing banget neng," tuturnya kepada detikcom, Jumat (15/07/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Belum, belum ada yang turun. Kalo masih di atas Rp 80-90 ribu itu belum ada yang turun. Cuma naronya di tanjakan doang, turun ngegelondong," tambah Yani.
Yani mengatakan, kini harga cabai tertinggi di gerainya ialah cabai merah besar di Rp 140 ribu per kg, sedangkan harga cabai rawit merah sendiri di Rp 110 ribu. Kondisi pasar yang sepi ini juga membuat bebannya semakin bertambah berkali-kali lipat. Bahkan, sepinya pasar ini sudah berlangsung semenjak pandemi Covid-19.
"Mana pasarnya juga sepi, jadi semakin susah jual cabai. Harganya juga setinggi ini," ujar Yani.
Ditambah lagi, ia mengaku para pelanggannya masih sering mengeluh dengan harga cabai ini. Pasalnya, harga tinggi ini sudah terjadi sejak Hari Raya Idul Fitri lalu atau 3 bulan lalu.
"Duh bukan banyak yang ngeluh lagi udah pingsan ini. Bagus nggak TBC," tuturnya.
Sementara itu, pedagang lainnya di pasar itu, Lasmi mengatakan, dirinya sampai marah pada pedagang di pasar induk karena harga cabai yang tinggi ini.
"Apalagi, dua hari yang lalu sampai Rp 150 ribu. Saya bingung sampai pas beli tuh ngomel-ngomel. Cabai ini mahal nggak kira-kira. Dari habis lebaran gede ini, pertengahan lebaran haji makin mahal," kata Lasmi.
Lanjut ke halaman berikutnya.
Simak Video "Video: Harga Cabai di Lumajang Jatim Rp 112 Ribu Per Kilogram, Sebelumnya Rp 50 Ribu"
[Gambas:Video 20detik]