Suramnya Gotabaya Rajapaksa: Kabur dari Sri Lanka, Diusir di Negara Lain

Suramnya Gotabaya Rajapaksa: Kabur dari Sri Lanka, Diusir di Negara Lain

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Jumat, 15 Jul 2022 13:47 WIB
Sri Lankas President Gotabaya Rajapaksa speaks during the opening ceremony of the UN Climate Change Conference COP26 in Glasgow, Scotland, Monday Nov. 1, 2021. The U.N. climate summit in Glasgow gathers leaders from around the world, in Scotlands biggest city, to lay out their vision for addressing the common challenge of global warming. (Andy Buchanan/Pool via AP)
Foto: AP/Andy Buchanan
Jakarta -

Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa telah melarikan diri ke luar negeri menggunakan pesawat militer. Dirinya melarikan diri pada Rabu (13/7) pagi waktu setempat ketika para pengunjuk rasa mengambil alih gedung-gedung pemerintah untuk menuntut dia mengundurkan diri.

Rencana pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa itu jadi upaya untuk membuka jalan transisi kekuasaan yang damai. Diduga, keputusannya kabur sebelum mengundurkan diri untuk menghindari kemungkinan penahanannya. Sebab, sebagai presiden, Gotabaya memiliki kekebalan dari penangkapan.

Namun sayangnya, Gotabaya Rajapaksa yang kabur ke Maladewa malah harus menghadapi aksi protes setibanya dia di negara tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dilansir dari kantor berita AFP, Kamis (14/7/2022), massa demonstran yang merupakan para ekspatriat Sri Lanka di Maladewa menyerukan pemerintah Maladewa untuk tidak memberikan tempat perlindungan bagi Gotabaya Rajapaksa. Dalam aksinya, puluhan ekspatriat Sri Lanka tersebut membawa bendera dan spanduk yang mencela Rajapaksa.

"Teman-teman Maladewa yang terhormat, mohon desak pemerintah Anda untuk tidak melindungi para penjahat," demikian bunyi tulisan spanduk hitam putih yang dipegang oleh warga Sri Lanka yang bekerja di ibu kota kecil negara tersebut.

ADVERTISEMENT

Media lokal mempublikasi video warga yang meneriakkan penghinaan terhadap Gotabaya Rajapaksa saat dia berjalan keluar dari bandara Internasional Velana setelah kedatangannya dengan pesawat militer.

Laporan media lokal menunjukkan bahwa Gotabaya Rajapaksa tinggal di sebuah resor eksklusif dan akan berangkat ke Uni Emirat Arab atau Singapura pada Rabu (13/7) malam waktu setempat.

"Dia akan diasingkan di salah satu dari dua lokasi itu. Memastikan keamanan akan menjadi tantangan karena ada komunitas Sri Lanka di kedua tempat itu," kata seorang sumber keamanan Sri Lanka di ibu kota Kolombo.

Usai didemo dan 'ditolak' di Maladewa, Gotabaya Rajapaksa langsung bertolak ke Singapura. Seorang pejabat pemerintah Maladewa mengatakan, Rajapaksa naik pesawat Saudi Airlines yang akan membawanya ke Singapura dan kemudian ke Jeddah, Arab Saudi.

Seorang penumpang maskapai yang sama menyebut jika Rajapaksa terlihat di area VIP Bandara. Kemudian awak kabin penerbangan mengatakan, Rajapaksa menggunakan pakaian hitam dan duduk di kelas bisnis bersama istri dan dua pengawalnya.

Kementerian Luar Negeri Singapura menyebut, Rajapaksa telah memasuki negara tersebut untuk kunjungan pribadi dan tidak mencari atau diberikan suaka.

Sesampainya Gotabaya Rajapaksa di Singapura, dirinya dengan segera mengirimkan surat pengunduran diri karena adanya aksi unjuk rasa masyarakat akibat krisis ekonomi yang terjadi di negaranya.

Dikutip dari CNBC disebutkan Gotabaya Rajapaksa mengirimkan surat resign itu melalui email kepada ketua parlemen Sri Lanka.

Kantor juru bicara pemerintahan akan melakukan verifikasi untuk memeriksa keaslian surat tersebut. Kemudian akan membuat pengumuman resmi terkait pengunduran diri Gotabaya Rajapaksa.

(fdl/fdl)

Hide Ads