Sri Mulyani Ramal Krisis Pangan Bakal Berkepanjangan

Sri Mulyani Ramal Krisis Pangan Bakal Berkepanjangan

Aulia Damayanti - detikFinance
Jumat, 15 Jul 2022 19:41 WIB
Poster
Sri Mulyani/Foto: Edi Wahyono
Nusa Dua -

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan krisis pangan global berpotensi berlanjut hingga tahun 2023. Hal itu menurutnya bisa terjadi karena dampak perang Rusia dan Ukraina.

Ditambah deretan negara barat telah melayangkan sanksi bertubi-tubi kepada Rusia. Sanksinya sampai pembatasan ekspor.

"Perang yang sedang berlangsung di Ukraina kemungkinan memperburuk kerawanan pangan akut 2022 yang sudah parah. Selain itu, krisis pupuk yang mengancam juga berpotensi memperburuk dan memperpanjang krisis pangan bahkan hingga tahun 2023 dan seterusnya," katanya dalam High Level Seminar G20 Indonesia: Strengthening Global Collaboration for Tackling Food Insecurity di Nusa Dua, Bali, Jumat (15/7).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ramalan itu juga disebabkan karena pandemi COVID-19 juga belum usai. Sejumlah penyebab itu, disebut memperparah krisis pangan semakin meningkat.

Lebih lanjut, hal itu dikatakan Sri Mulyani karena melihat rantai pasok global yang sudah terganggu. Efeknya menyebabkan harga pangan akan melambung menjadi 20% di akhir tahun dibandingkan posisi akhir Maret di level 10%.

ADVERTISEMENT

"Kami juga masih tetap bertahan, meskipun sangat sulit mempertahankan kebijakan makroekonomi yang baik, yang kini terancam krisis," tambahnya.

Sri Mulyani mengajak seluruh negara G20 untuk menyiapkan pembiayaan demi memperkuat stabilitas sosial, termasuk untuk antisipasi krisis pangan.

(eds/eds)

Hide Ads