Menelusuri Sisa Kejayaan Jalur Pantura yang Habis 'Dilahap' Trans Jawa

Liputan Khusus

Menelusuri Sisa Kejayaan Jalur Pantura yang Habis 'Dilahap' Trans Jawa

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Minggu, 17 Jul 2022 07:57 WIB
Jalur Pantura Karawang menuju Jakarta terpantau padat kendaraan di puncak arus balik lebaran 2022. Antrean panjang kendaraan terlihat di jalur itu. Ini fotonya.
Foto: ANTARA FOTO/Muhamad Ibnu Chazar

Namun, nampaknya bangunan dan tanah restoran ini akan dijual. Terlihat ada poster yang ditempelkan di pintu masuk bertuliskan 'Dijual Tanah/Bangunan' lengkap dengan nomor handphone yang bisa dihubungi. Dari bentuknya, poster itu nampak belum lama dipasang.

Kondisi bangunan pun bobrok, meskipun terlihat masih kokoh di bagian luar. Ketika dikunjungi, bangunan itu sudah kosong melompong hanya ada sisa satu meja kasir di dalamnya. Lantainya berdebu dan sangat kotor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, beberapa ruangan sangat gelap karena dibiarkan tak ada lampu. Sampai-sampai kini bangunan tersebut menjadi sarang burung walet dan kalong. Ada juga taman kecil di dalam bangunan itu, namun karena tidak terawat banyak tanaman dan dedaunan yang justru tumbuh liar.

Saat dikunjungi, tak ada satupun penjaga di tempat ini. Malah nampaknya, bangunan itu justru digunakan oleh tuna wisma. Ada tanda-tanda kehidupan seperti bekas botol air minum dan juga bekas bungkus makanan instan. Di lantai yang berdebu nampak ada jejak kaki manusia yang terjejak seperti bolak-balik di dalam bangunan.

ADVERTISEMENT

Usut punya usut, bangunan bekas restoran kosong itu dulunya digunakan oleh Rumah Makan Rosalia. Menurut Endang, warga sekitar, dulunya Rumah Makan Rosalia sangat ramai. Namun, semua berbeda ketika jalan tol Cikampek-Palimanan mulai dibuka apalagi saat sudah tersambung Tol Trans Jawa. Rumah makan ditutup, dan dipindah ke dalam rest area jalan tol.

Perekonomian di Jalur Pantai Utara (Pantura) tepatnya sepanjang Cikampek-Cirebon telah redup kejayaannya. Padahal, jalan panjang yang menghubungkan daerah-daerah di utara pulau Jawa ini sempat jadi primadona.Perekonomian di Jalur Pantai Utara (Pantura) tepatnya sepanjang Cikampek-Cirebon telah redup kejayaannya. Padahal, jalan panjang yang menghubungkan daerah-daerah di utara pulau Jawa ini sempat jadi primadona. Foto: Dikhy Sasra

"Ini tutup sejak Cipali buka, dulunya mah ramai. Yang punya katanya pindah ke rest area. Sekarang kosong aja emang begini. Cuma itu katanya mau dijual," kata Endang kepada detikcom.

Perjalanan pun berlanjut, masih di sekitar kawasan Patokbeusi, tim detikcom juga menemukan adanya warung karaoke yang tutup. Tempatnya kecil, bangunannya semi permanen, malah lebih pas disebut bedeng. Masih ada tulisan 'Nella Karoke' yang kuat dugaan jadi nama tempat ini.

Kondisi di dalam bangunannya pun kosong tak ada barang apapun, nampak kamar-kamar kecil karaoke ditinggal begitu saja. Bangunan itu berwarna dominan merah muda dan hijau.

Rizal, lelaki paruh baya yang tinggal di samping bangunan itu mengaku menjadi orang yang menjaga Nella Karoke. Saat masih buka, Rizal menjadi penjaga dan pengurus warung karaoke tersebut. Pengakuannya, warung karaoke itu dimiliki oleh saudaranya. Karena kondisi Jalur Pantura yang makin sepi imbas Tol Trans Jawa, warung itu akhirnya tutup.

Lanjut ke halaman berikutnya



Simak Video "Video: Banjir Rendam Jalur Pantura di Cirebon, Lalin Macet Sampai 1 Km"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads