Sosok Sukses Pengusaha Muda, Ikut Dongkrak Ekonomi Negeri

Sosok Sukses Pengusaha Muda, Ikut Dongkrak Ekonomi Negeri

Ignacio Geordi Oswaldo - detikFinance
Senin, 18 Jul 2022 11:40 WIB
Anggawira
Foto: Dok. Istimewa
Jakarta -

Pandemi COVID-19 yang melanda dunia menjadi titik balik bagi para pengusaha, ada yang berhasil bertahan ada juga yang tidak. Pengusaha sendiri memiliki peran dalam pemulihan ekonomi nasional, untuk itu diperlukan pengusaha tangguh yang mampu beradaptasi dengan tuntutan zaman.

Salah satu sosok pengusaha tangguh yang dimiliki Indonesia adalah Anggawira, pengusaha muda kelahiran Indramayu, Jawa Barat yang kini menjabat sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI. Sebagai pengusaha tangguh, ia mengatakan pengalaman mengajarkan ia untuk berjejaring dan membangun super team.

"Sejak kecil saya tidak hanya bermimpi menjadi seorang pengusaha yang sukses tapi juga ingin menebar manfaat lewat organisasi. Jadi sejak SMP hingga bangku kuliah, saya sangat senang berorganisasi. Dari situlah saya memiliki jejaring dan super team untuk merintis usaha," kata Anggawira, Senin (18/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Semasa kuliah di Jurusan Teknik Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Jawa Barat, Anggawira aktif di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) serta Himpunan Mahasiswa Islam (HMI). Selain itu, Kampus IPB juga menyediakan banyak wadah bagi mahasiswa yang ingin menekuni entrepreneurship. Walaupun diakui pada masa itu organisasi mahasiswa berbasis entrepreneur belum banyak muncul seperti era setelah 2010.

"Waktu itu akhirnya saya ikuti Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dimana kami membuat produk olahan dari susu," ujar pria kelahiran 9 Januari 1982 tersebut.

ADVERTISEMENT

Setelah lulus pada tahun 2003, Anggawira lantas menjadi karyawan di sebuah perusahaan minyak dan gas internasional asal Prancis, yakni Total E&P. Saat itu juga sang ayah meninggal dunia, sehingga sebagai anak sulung Angga menjadi tumpuan harapan keluarga. Namun Anggawira merasa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan tujuan hidupnya.

"Saya cuma bertahan setahun disana. Karena saya bosan dan merasa tidak leluasa mengembangkan kreativitas karena harus tunduk pada aturan," jelas Bakal Calon Ketua Umum HIPMI tersebut.

Setelah itu, selama dua tahun ia bekerja lepas dengan beberapa alumni IPB yang menjadi konsultan di beberapa perusahaan. Ia bahkan sempat menjadi Staf Ahli selama setahun dari Anggota DPR RI, Alm. Tjahjo Kumolo yang kala itu berstatus Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR RI Periode 2004-2009 dan Mantan Menteri Dalam Negeri.

Anggawira kemudian merintis bisnis pertamanya dengan mendirikan CV Sejahtera Utama Mandiri pada tahun 2006. Perusahaan ini Ini bergerak dibidang pengadaan alat tulis kantor (ATK) untuk Pemerintah Kota Depok. Ia kemudian masuk menjadi anggota Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) cabang Jakarta Raya.

Kemampuannya dalamberjejaring dan membaca peluang membuahkan hasil, di tahun 2007, Berkat jaringan dari Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI), Angga besertarekannya mendapat kesempatan sebagai distributor pupuk. Sayangnya kebijakan pemerintah yang kemudian berubah di tahun 2010 menyebabkanbisnisnya harus berhenti.

"Saya mengalami kebangkrutan waktu itu karena policy pemerintah berubah pada 2010, di titik inilah saya menyadari harus ada ekosistem bagi pengusaha muda untuk berkembang dan bangkit kembali usai gagal," jelas Angga.

Tak patah arang PT yang ia dirikan kemudian banting setir ke bidang pengadaan Bahan Bakar Minyak (BBM) berkat jaringan yang terbangun saat menjadi konsultan migas selepas keluar dari Total. Di tahun 2015 Angga melebarkan bisnisnya dengan terjun ke bisnis penyediaan jasa kantor bersama atau virtual office.

Kini ia tercatat sebagai Komisaris Utama PT Menara Corpora Investama, sebuah perusahaan investasi yang fokus merambah bisnis digital, operator perkantoran virtual officed/ serviced officed/ coworking space dan startup.

Tidak hanya itu kini ia juga turut aktif sebagai pengusaha di bidang Energi, Batubara dan LNG, serta perdagangan internasional. beliau juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pemasok Energi Mineral dan Batu Bara dan dipercaya sebagai Wakil Kepala Badan Ristek Kadin Indonesia.

Namun Angga menegaskan dirinya tak hanya ingin menjadi seorang pemimpin perusahaan yang maju dengan pesat ataupun memiliki kekayaan dalam jumlah sangat besar.

"Saya lahir dan besar di HIPMI, ketika saya gagal saudara-saudara saya di HIPMI lah yang hadir. Saya meyakini organisasi ini bukan hanya organisasi biasa, organisasi ini adalah ekosistem untuk tumbuh bersama," jelas Anggawira yang kini tercatat sebagai Komisaris Utama PT Krakatau Pipe Industries, Tim Ahli Menteri Investasi/Kepala BKPM dan juga Komisi Pengawas SKK Migas .

Dalam hal pengabdian dan kontribusi pada HIPMI, Anggawira telah banyak mengaktualisasikan ide dan gagasannya dalam mewarnai transformasi HIPMI. Mulai dari menggagas Forum Dialog HIPMI, tim Inisiator pembentukan HIPMI Perguruan Tinggi pada tahun 2010 serta melakukan penyempurnaan AD ART dan penguatan kelembagaan organisasi pada saat beliau menjadi Ketua Bidang OKK BPP HIPMI.

Begitupun ketika Anggawira diamanahi sebagai Ketua Bidang Keuangan dan Perbankan BPP HIPMI saat ini, beliau terus melakukan berbagai aksi program kolaborasi konkrit, membuka berbagai akses alternatif permodalan, menggandeng beberapa lembaga pembiayaan, menggalakkan literasi keuangan serta senantiasa hadir dalam sinergi program dengan BPD HIPMI seluruh Indonesia.

Kesibukan berbisnis serta aktif dalam banyak organisasi dan partai politik tidak membuat Angga melupakan pentingnya pendidikan. Setelah lulus dari IPB, ia meraih gelar Doktor Ilmu Ekonomi Manajemen Universitas Negeri Jakarta ini usia terbilang muda, 32 Tahun, tidak cukup dengan gelar Magister Manajemen Keuangan yang diraihnya di tahun 2010, tahun 2022 ini pun ia menyelesaikan gelar Magister Hukum dengan predikat Cumlaude.

Angga mengaku tak terbebani dengan melakoni peran sebagai pengusaha, politisi sekaligus akademisi. Menurutnya, selama seseorang memiliki kemauan maka disana akan terdapat jalan. "Di HIPMI saya diajarkan untuk menjadi pejuang, nilai ini saya aplikasikan dalam hidup saya agar tak pantang menyerah, juga selalu adaptif di era distrupsi dengan membentuk superteam." tutup Angga.


Hide Ads