1. Kencangkan Ikat Pinggang
Bagi masyarakat menengah ke bawah, ada baiknya agar lebih berhemat dan menunda seluruh pengeluaran untuk kegiatan di luar kebutuhan pokok seperti liburan. Tingginya inflasi membuat sulitnya memperoleh barang-barang dari sisi keterjangkauan harga karena pada melambung tinggi.
"Kalau masyarakat menengah atas yang mampu sebenarnya harusnya konsumsi, tapi menengah bawah mau nggak mau karena harga naik dan sebagainya, otomatis mereka harus mengencangkan ikat pinggang," kata Tauhid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Direktur Center of Economic and Law Studies (CELIOS) Bhima Yudhistira, masyarakat harus banyak berhemat dan menurunkan gaya hidup. Semakin aman likuiditas rumah tangga, maka semakin tahan terhadap kenaikan harga.
"Cash is the king berlaku dalam menghadapi resesi," tuturnya.
2. Siapkan Dana Darurat
Jika belanja sudah dikurangi, Perencana Keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia Andy Nugroho menyarankan agar uangnya disimpan untuk dijadikan dana darurat seandainya terjadi resesi. Hal ini agar masyarakat tidak kaget dan kelimpungan saat mengalami kondisi yang tidak diinginkan seperti PHK/dirumahkan.
3. Mencari Penghasilan Tambahan
Mencari penghasilan tambahan dengan cara mencari pekerjaan sampingan bisa dilakukan untuk berjaga-jaga dari naiknya biaya hidup. Menurut Andy, ada banyak hal yang bisa dilakukan mulai dari menjadi driver ojek/taxi online, kurir paket/makanan, menjadi reseller/menjual produk tertentu, sampai memulai bisnis sendiri.
4. Pindahkan Investasi ke Instrumen Lebih Aman
Jika memiliki investasi yang berada di instrumen cukup tinggi seperti saham, disarankan agar semakin rajin memantau dan segera pindahkan ke instrumen lebih aman jika terjadi penurunan tajam.
Adanya risiko resesi dibutuhkan instrumen investasi yang berisiko rendah. "Paling aman tentunya tabungan dan deposito di bank. Jika ingin dapat yang bunganya lebih tinggi namun dengan risiko lebih tinggi juga, bisa pilih obligasi atau sukuk ritel ataupun SBN. Logam mulia juga bisa jadi pilihan sebagai lindung nilai mata uang kita," tandas Andy.
(aid/das)