Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati kembali menyinggung soal resesi global. Menurutnya, penyebab akan resesi saat ini di antaranya krisis pangan dan energi yang terjadi di banyak negara. Sri Mulyani berharap Indonesia bisa menghadapi tantangan tersebut.
"Saya berharap bahwa dalam hal ini, Indonesia juga akan dapat terus menavigasi tantangan tambahan lain untuk ekonomi kita dan sekarang dalam ekonomi global," katanya dalam peluncuran MCPS 2022-2025 for Indonesia secara virtual, Selasa (19/7/2022).
Sri Mulyani mengatakan dalam menghadapi tantangan itu, ia percaya Indonesia bisa menghadapi krisis ini. Sebab, Indonesia berpengalaman menghadapi tantangan krisis selama dua tahun pandemi COVID-19 melanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Indonesia, seperti banyak negara lain di dunia, juga terkena dampak yang sangat signifikan dari pandemi ini. Pertumbuhan kita sempat terkontraksi di tahun 2020," tambahnya.
Menurut Sri Mulyani, selama krisis akibat pandemi COVID-19 Indonesia mampu menunjukkan pemulihan ekonomi yang cukup cepat hingga tahun 2022.
"Ini bukan tugas yang mudah bagi negara sebesar Indonesia, mengarungi kedua ancaman tersebut. Pandemi dan kini diikuti oleh ancaman baru berupa peningkatan inflasi pada harga pangan dan energi akibat situasi geopolitik," lanjutnya.
Baca juga: Daftar Negara Berpotensi Resesi |
Saat ini ancaman peningkatan inflasi juga dihadapi oleh semua negara, mulai dari negara maju dan berkembang. Peningkatan inflasi ini juga dikhawatirkan Sri Mulyani mengganggu laju perekonomian negara.
"Yang diikuti dengan pengetatan kebijakan moneter yaitu peningkatan suku bunga, serta pengetatan likuiditas. Ini dengan sendirinya akan menciptakan tambahan yang sangat-sangat potensial mengganggu perekonomian, terutama mereka yang sudah berada dalam situasi yang sangat rapuh," tutupnya.
(Aulia Damayanti/dna)