Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan menjadikan pemberdayaan ekonomi perempuan dalam sebuah forum adalah suatu langkah yang tepat untuk mencari jalan keluar permasalahan kesenjangan gender dalam roda ekonomi pembangunan. Hal tersebut disampaikannya dalam sambutan virtual KTT Women 20 (W20).
"Menempatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di jantung forum adalah kunci untuk memberikan global exit strategy yang sukses. Hal ini penting karena di seluruh anggota G20 kesenjangan gender tetap ada dan menghambat pembangunan berkelanjutan," ungkap Airlangga dalam keterangan tertulis, Kamis (21/07/2022).
Dalam acara yang bertemakan 'En Route to Gender Equality for Gender Welfare' ini, para pemimpin G20 kembali mengingat kesepakatan pada KTT 2014 di Brisbane yang menyepakati untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja sebesar 25%. Kesepakatan ditandai dengan mendirikannya Women 20 (W20) yang pada masa itu adalah masa Presidensi Turki tahun 2015.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada G20 tahun 2020 kali ini, Indonesia bertanggung jawab untuk kembali menggelorakan semangat dan fokus menyampaikan misi tersebut. "Di pucuk pimpinan forum ekonomi utama dunia, kami ingin melihat hasil nyata dalam pemberdayaan ekonomi perempuan," tegas Airlangga.
Selain mendukung mengurangi angka 25% nilai kesenjangan gender, Forum G20 juga bertujuan sebagai wadah perwakilan perempuan dalam kegiatan ekonomi. Kegiatan ini harus lebih dimaksimalkan untuk memastikan pemberdayaan perempuan berkembang di semua sektor publik dan swasta.
Pada kesempatan ini, Indonesia mendukung perempuan untuk berinovasi dalam usaha. Karena itu, Forum G20 kali ini akan memprioritaskan sharing best practice agar perempuan bisa mengakses tools yang mereka butuhkan sebagai pengusaha, dan juga mengeksplorasi bagaimana merancang kerangka kerja yang terbaik untuk mendukung perempuan agar berhasil dalam usahanya.
Saat ini peran perempuan dalam perekonomian nasional juga semakin signifikan. Tercatat, sebanyak 61% perempuan telah berkontribusi terhadap perekonomian dan sekitar 50% dari 60 juta UMKM yang ada di Indonesia dimiliki langsung oleh perempuan. Angka tersebut juga berarti UMKM Indonesia mampu menyerap 97% tenaga kerja sektor usaha.
Guna mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan Indonesia, Airlangga menyebut pemerintah telah memaksimalkan alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Kartu Prakerja. "Kita perlu berbuat lebih banyak untuk mencapai tujuan W20 yakni Recover Together and Recover Equally," ujar Airlangga.
Saat ini, jika dibandingkan dengan tahun 2012, setengah dari anggota G20 telah menjadi lebih baik dengan menunjukkan kemajuan yang baik untuk mencapai tujuan 2025. Airlangga mengapresiasi hal tersebut karena ini berarti ada sinergi yang kuat di antar negara-negara dengan W20 sebagai engagement group yang esensial dalam forum G20, terutama untuk berbagi tindakan dalam mencapai global exit strategy yang lebih inklusif dan Tangguh.
Presidensi Indonesia telah mengidentifikasi dua prioritas utama pemberdayaan perempuan, yang bertujuan menciptakan nilai ekonomi baru dan memberdayakan perempuan dalam ekonomi baru. Pertama, dengan cara mendukung UMKM milik perempuan untuk berpartisipasi penuh dalam transformasi ekonomi berbasis digital yang inklusif. Kedua, berinvestasi dalam keterampilan digital dan STEM skill perempuan dan anak perempuan untuk berpartisipasi di semua sektor ekonomi.
Airlangga berharap nantinya W20 dapat melanjutkan tugas ini dan menantikan untuk melihat hasil di masa depan, khususnya komunike W20. Komunike W20 dipercayai akan menambah wawasan berharga bagi Deklarasi Pemimpin G20 dan meningkatkan pendekatan Indonesia untuk mengutamakan pemberdayaan perempuan dalam agenda G20.
"Saya mencatat bahwa perempuan dapat membangun generasi masa depan yang jauh lebih baik sehingga perempuan mampu berperan sebagai jembatan untuk meningkatkan kualitas hidup di masa depan. Ide yang disiapkan W20 tahun ini dapat menjadi peluang untuk meningkatkan peran perempuan dalam pembangunan berkelanjutan di tengah gelombang tantangan dunia," pungkas Airlangga.
(ncm/ega)