Badan Kepegawaian Negara (BKN) mengungkap bagaimana cara mendeteksi kecurangan peserta saat seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2021 dengan cepat. Teknologi yang digunakan BKN adalah artificial intelligence dan machine learning.
"Sebagai bocoran saja, ketika tahun lalu terjadi kecurangan pada seleksi CPNS itu saya tidak mungkin liat manual. Jadi saya install artificial intelligence dan machine learning yang saya gunakan untuk mendeteksi siapa yang berbuat curang," kata Kepala BKN Bima Haria Wibisana dalam Rakornas Kepegawaian 2022 yang disiarkan di YouTube ASNPelayanPublik, Kamis (21/7/2022).
Dengan teknologi itu, Bima mengatakan peserta yang curang bisa cepat terdeteksi. Karena menurutnya tidak mungkin mengecek kecurangan terhadap 4 juta peserta CPNS secara manual.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi saya menginstall artificial intelligence & machine learning mendeteksi tren jika seseorang melakukan kecurangan dalam test. Langsung ketangkap semua, ada 381 orang. Mereka didiskualifikasi dan tidak komplain. jadi tidak manual lagi," ungkapnya.
Beberapa waktu lalu, Kepala Biro Humas Hukum dan Kerja Sama BKN, Satya Pratama juga pernah mengungkap cara BKN dalam mendeteksi kecurangan peserta CPNS 2021. Pemeriksaan peserta dilakukan mulai dari saat melakukan registrasi, klik mulai ujian, sampai dengan selesai ujian dengan teknologi AI di server CAT BKN
BKN juga bekerja sama dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) melakukan audit forensik dan audit trail, yakni mengaudit seluruh tempat titik lokasi tes. Mulai dari pemeriksaan perangkat seleksi dan CCTV, termasuk audit terhadap aktivitas peserta selama mengikuti seleksi.
(zlf/zlf)