Gelombang panas menghantam sejumlah negara Eropa beberapa hari lalu, termasuk Inggris. Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) di Nottingham, Inggris menceritakan dampak gelombang panas yang terjadi pada Senin dan Selasa lalu.
Yohan Rubiantoro, mahasiswa S3 di Nottingham mengatakan gelombang panas berdampak pada habisnya stok es batu di supermarket besar dekat tempat tinggalnya.
"Sejak Senin saya kan cari es batu. Dekat rumah ada empat supermarket besar berdekatan itu semuanya kehabisan es batu," katanya kepada detikcom, Jumat (22/7/2022).
Es batu banyak diborong untuk membuat minuman dingin dan mendinginkan ruangan dengan cara ditaruh dekat kipas angin. Pasalnya, tidak banyak rumah di Inggris memiliki pendingin ruangan karena hampir sepanjang tahun cuacanya dingin.
"Es batu untuk minum dan sebagian taruh wadah ditaruh di kipas angin biar lebih dingin," lanjutnya.
Belajar di Luar Rumah
Gelombang panas di Nottingham membuatnya harus belajar di luar rumah. Pada Senin dan Selasa lalu ketika gelombang panas menghantam Inggris, ia bersama temannya sampai belajar di taman.
"Dampak sebagai mahasiswa untuk proses belajar cukup mengganggu karena kondisi di rumah panas," ujarnya.
Ia yang tinggal di Inggris pada 2016-2018 ketika studi S2 dan 2019 hingga saat ini menempuh studi S3 mengaku baru pertama kali merasakan gelombang panas ini.
"Saya baru pertama kali merasakan sampai sepanas ini," tutur Yohan.
Lihat juga video 'Suasana Bar Serba Es Penangkal Gelombang Panas di Praha':