Rebutan merek Citayam Fashion Week (CFW) sedang ramai diperbincangkan publik. Artis Baim Wong melalui PT Tiger Wong Entertainment dan Indigo Aditya Nugroho sama-sama mendaftarkan nama tersebut ke Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
CFW sendiri pada awalnya diinisiasi oleh anak-anak Sudiman, Citayam, Bojong Gede, dan Depok (SCBD) yang berkumpul di Sudirman dan Dukuh Atas. Mereka mengekspresikan diri melalui pakaian yang mereka kenakan di ruang publik. Oleh sebab itu, keputusan Baim Wong ini pun menuai polemik dan komentar negatif dari para netizen.
Berikut sederet alasan Baim Wong harus cabut permohonan daftar merek CFW.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CFW Milik Publik, Bukan Untuk Dikomersialisasikan
Salah satu alasan kuat yang melandasi polemik ini ialah masyarakat yang beranggapan bahwa Citayam Fashion Week adalah milik publik dan terjadi secara natural di ruang publik oleh orang-orang yang berkumpul di kawasan Sudirman dan Dukuh Atas.
Karena alasan inilah, Pakar Marketing dan Managing Partner Inventure, Yuswohady berpendapat, Citayam Fashion Week harusnya dipatenkan oleh pemerintah daerah (Pemda) setempat dan menjadi public goods (milik umum). Pasalnya nama itu berkaitan dengan tempat di area publik.
"Harusnya pemegang IP itu public goods dan mestinya pemerintah, bukan oleh suatu institusi swasta tertentu," kata Yuswohady kepada detikcom, Senin (25/7/2022).
Hal ini didukung pula oleh pernyataan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil melalui akun instagram pribadinya. Ia mengatakan, tidak semua urusan di dunia harus selalu dilihat dari sisi komersial. Ada kalanya orang-orang seperti Bonge cs hanya butuh ruang ekspresi yang tidak perlu diatur oleh individu di luar komunitasnya.
"Jikapun ingin diorganisasi kan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka, bukan Anda (Baim Wong). Anda dan istri sudah hebat punya kerja-kerja luar biasa. Lanjutkan. Tapi bukan untuk inisiatif yang ini," unggah Ridwan Kamil lewat akun instagram @ridwankamil.
Di sisi lain, Advokat dan Konsultan HKI, Donny A. Sheyoputra menjelaskan pendaftaran merek ini sangat erat kaitannya dengan nilai ekonomi. Sehingga, akan sulit menilainya dilakukan demi kepentingan publik. Hal inilah yang juga nantinya dapat membatasi masyarakat, terutama bagi mereka yang ingin menggunakan nama Citayam Fashion Week.
"Ada muatan kepentingan ekonomis. Orang harus minta izin ke dia, salah satunya itu yang dikenal dengan franchise atau perjanjian waralaba. Mekanisme royaltinya seperti apa dan bagaimana itu tergantung perjanjian para pihak," ujar Donny kepada detkcom.
Donny menegaskan, salah satu alasan pendaftaran ini dilakukan ialah untuk memperoleh atau memperbanyak aset. Dengan kata lain, pihak yang akan diuntungkan secara pribadi ialah sang pendaftar merek tersebut, bukan publik secara umum.
Lanjut ke halaman berikutnya untuk mengetahui alasan berikutnya.
Simak Video 'Penjelasan Baim Wong Soal Daftarkan Citayam Fashion Week ke Kemenkumham':