Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia merespons harapan pemilik toko kelontong di Medan agar pelaku UMKM menerima kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan, termasuk pinjaman modal usaha.
Diketahui, pemilik toko kelontong dan warung kopi bernama Tri Joko Susilo ini baru bangkit kembali setelah sebelumnya terpuruk karena pandemi COVID-19. Hal ini terungkap saat Joko menerima nomor induk berusaha (NIB) secara simbolis dari Bahlil di Medan, Kamis (21/7).
Bahlil mengatakan pemerintah telah mempermudah pelaku UMKM dapat memeproleh NIB lewat one single submission (OSS) yang menjadi syarat dalam mengakses pinjaman dari bank. NIB kini dapat diterbitkan dalam hitungan menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
NIB tersebut kemudian berlaku sebagai perizinan tunggal, yang mencakup Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).
"Pak Presiden memerintahkan saya bukan hanya mengurus investasi yang besar-besar saja, melainkan juga mengurus usaha yang kecil-kecil. Karena usaha yang kecil-kecil ini yang banyak di Indonesia," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).
Ia menambahkan sejarah mencatat, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti mampu membangkitkan ekonomi saat Indonesia krisis. Saat ini total tenaga kerja di seluruh Indonesia berjumlah sekitar 130 juta. Sebanyak 120 juta tenaga kerja di antaranya diserap oleh sektor UMKM. Sayangnya, sekitar 50 persen pelaku UMKM tidak memiliki izin berusaha sehingga sulit mendapatkan pinjaman untuk pengembangan usahanya.
"Atas dasar itu tanggung jawab kita pemerintah buat izin usaha UMKM ini lewat OSS. Apalagi untuk tahun 2022 ini ada Rp 370 triliun dana kredit usaha rakyat (KUR) yang diberikan pemerintah untuk UMKM dengan bunga 3 persen," papar Bahlil.
Berlanjut ke halaman berikutnya.