Bangkit dari Pandemi, Pengusaha Toko Kelontong Dipermudah Daftar NIB

Bangkit dari Pandemi, Pengusaha Toko Kelontong Dipermudah Daftar NIB

Erika Dyah Fitriani - detikFinance
Selasa, 26 Jul 2022 12:39 WIB
HM Sampoerna
Foto: dok. HM Sampoerna
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia merespons harapan pemilik toko kelontong di Medan agar pelaku UMKM menerima kemudahan dalam mengakses fasilitas perbankan, termasuk pinjaman modal usaha.

Diketahui, pemilik toko kelontong dan warung kopi bernama Tri Joko Susilo ini baru bangkit kembali setelah sebelumnya terpuruk karena pandemi COVID-19. Hal ini terungkap saat Joko menerima nomor induk berusaha (NIB) secara simbolis dari Bahlil di Medan, Kamis (21/7).

Bahlil mengatakan pemerintah telah mempermudah pelaku UMKM dapat memeproleh NIB lewat one single submission (OSS) yang menjadi syarat dalam mengakses pinjaman dari bank. NIB kini dapat diterbitkan dalam hitungan menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

NIB tersebut kemudian berlaku sebagai perizinan tunggal, yang mencakup Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), Tanda Daftar Perusahaan (TDP), dan Surat Keterangan Domisili Perusahaan (SKDP).

"Pak Presiden memerintahkan saya bukan hanya mengurus investasi yang besar-besar saja, melainkan juga mengurus usaha yang kecil-kecil. Karena usaha yang kecil-kecil ini yang banyak di Indonesia," kata Bahlil dalam keterangan tertulis, Selasa (26/7/2022).

ADVERTISEMENT

Ia menambahkan sejarah mencatat, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) terbukti mampu membangkitkan ekonomi saat Indonesia krisis. Saat ini total tenaga kerja di seluruh Indonesia berjumlah sekitar 130 juta. Sebanyak 120 juta tenaga kerja di antaranya diserap oleh sektor UMKM. Sayangnya, sekitar 50 persen pelaku UMKM tidak memiliki izin berusaha sehingga sulit mendapatkan pinjaman untuk pengembangan usahanya.

"Atas dasar itu tanggung jawab kita pemerintah buat izin usaha UMKM ini lewat OSS. Apalagi untuk tahun 2022 ini ada Rp 370 triliun dana kredit usaha rakyat (KUR) yang diberikan pemerintah untuk UMKM dengan bunga 3 persen," papar Bahlil.

Berlanjut ke halaman berikutnya.

Di Medan, Kementerian Investasi/BKPM turut bekerja sama dengan beberapa mitra, seperti Sampoerna, BRI, Tokopedia, Grab, Universitas Sumatera Utara (USU), Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), serta Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Medan, Kota Binjai, dan Kabupaten Deli Serdang. 550 pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) turut hadir dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) Pelaku UMK Perseorangan pada Kamis (20/7).

Dalam kesempatan tersebut, Tri Joko Susilo ini juga mengatakan kepada Bahlil bahwa usahanya dapat bertahan berkat bimbingan PT HM Sampoerna Tbk. (Sampoerna). Ada 125 pelaku UMKM binaan Sampoerna yang menerima NIB dalam acara tersebut termasuk dirinya.

Pemilik toko SRC Dimas ini merupakan salah satu pemilik toko kelontong yang bergabung ke dalam Sampoerna Retail Community. Program pembinaan Sampoerna bagi toko kelontong yang sudah berjalan sejak 2008 dan berawal dari Kota Medan.

Ke depannya, Joko berharap semakin banyak perusahaan atau pihak swasta yang turut memberikan pembinaan terhadap UMKM di Indonesia.

"Harapan saya ke bapak, banyak lagi perusahaan-perusahaan seperti Sampoerna yang membina pemilik toko kelontong seperti kami ini Pak. Karena sampai hari ini kami bisa tegak karena Sampoerna," harap Joko.


Hide Ads