Harga Turun, Minyak Goreng Berhenti Jadi Biang Kerok Inflasi

Harga Turun, Minyak Goreng Berhenti Jadi Biang Kerok Inflasi

Anisa Indraini - detikFinance
Senin, 01 Agu 2022 11:38 WIB
Minyak goreng curah
Ilustrasi/Foto: Erick Disy Darmawan
Jakarta -

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono mengungkapkan minyak goreng tak lagi menyumbang andil terhadap inflasi. Dia bilang, minyak goreng sudah mengalami deflasi selama tiga bulan terakhir secara month to month.

"Minyak goreng mengalami deflasi 3 bulan berturut-turut secara month to month. Pada Juli 2022 deflasi 0,07%," katanya dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (1/8/2022).

Jika dilihat dari perkembangan harganya, pada Juli 2022 penurunan harga minyak goreng curah tercatat lebih dalam dibandingkan penurunan harga minyak kemasan. Jadi turunnya minyak goreng curah lebih cepat dibanding minyak kemasan. Namun demikian secara year on year minyak goreng masih memberikan andil inflasi sebesar 0,29%.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menjelaskan, adanya krisis pangan dan energi yang terjadi secara global memberikan tekanan kepada inflasi domestik sepanjang 2022 khususnya pada komponen energi. Inflasi energi sendiri dapat diredam dampaknya melalui kebijakan subsidi pemerintah. Sedangkan inflasi pangan lebih disebabkan oleh gangguan suplai domestik pada komoditas bergejolak akibat kondisi cuaca.

Lanjutnya, inflasi Indonesia secara year on year mengalami peningkatan yang persisten sepanjang 2022. Namun kondisi tersebut jika dibandingkan dengan beberapa negara masih lebih baik, bahkan daripada China.

ADVERTISEMENT

"Ini menggambarkan bahwa fundamental ekonomi kita masih bagus karena inflasi intinya tadi hanya 2,85 itu menggambarkan bahwa fundamental ekonomi kita masih bagus." jelas Margo.

(eds/eds)

Hide Ads