Sebuah kapal yang membawa gandum meninggalkan pelabuhan Odesa di Ukraina pada Senin (1/8/2022). Dikutip dari Reuters, Pemerintah Ukraina menyatakan pengiriman ini dalam rangka membantu negara-negara yang terancam kekurangan pangan.
Menteri Infrastruktur Ukraina Oleksandr Kubrakov mengatakan Ukraina bersama negara lainnya berupaya untuk mencegah terjadinya kelaparan di dunia.
Invasi Rusia ke Ukraina pada 24 Februari lalu telah menyebabkan krisis pangan dan energi di dunia. Bahkan PBB telah mengeluarkan peringatan terkait ancaman kelaparan tahun ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rusia dan Ukraina merupakan produsen gandum terbesar di dunia. Namun sanksi negara barat yang diberikan terhadap Rusia membuat kapal pengangkut gandum kesulitan untuk membawa muatan keluar Ukraina.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba dalam cuitannya menyampaikan jika bantuan ini ditujukan ke negara-negara sahabat seperti Timur Tengah, Asia dan Afrika.
"Ini adalah kali pertama gandum Ukraina meninggalkan pelabuhan odesa setelah berbulan-bulan diblokade Rusia," ujar Dmytro dikutip Senin (1/8/2022).
Namun pihak Rusia menolak disebut sebagai penyebab krisis pangan di dunia. Bahkan Rusia menyebut sanksi negara barat yang justru memperlambat ekspor bahan pangan ini.
Menteri Pertahanan Turki Hulusi Akar mengtakan kapal pengangkut gandum akan berlabuh di Istanbul pada Selasa sore dan akan diperiksa oleh tim gabungan dari Rusia, Ukraina, PBB dan Turki.
"Pengiriman ini akan terus berlanjut selama tak ada masalah baru yang muncul,"jelas Hulusi.
Sebagai informasi, pejabat kantor kepresidenan Ukraina mengungkapkan ada 17 kapal akan mengangkut 600 ribu ton kargo yang sebagian besar berisi gandum. Seorang teknisi kapal, Abdullah Jendi menyebutkan awak kapal sangat gembira bisa kembali berlayar dan meninggalkan Odesa.
Simak juga Video: Jokowi Cerita soal Pertemuan 1,5 Jam dengan Zelensky