Angkasa Pura II dan Changi Airport Group dari Sjngapura melakukan kerja sama untuk pengembangan sektor pariwisata di Indonesia. Dua operator bandara besar di Asia Tenggara ini baru saja melakukan pertemuan secara langsung di Bandara Soekarno-Hatta.
Direktur Utama AP II Muhammad Awaluddin mengatakan pihaknya dan Changi Airport Group saat ini memiliki tujuan sama untuk mengakselerasi pemulihan sektor penerbangan yang terkena dampak hebat pandemi COVID-19.
Tingkat pemulihan bandara Soekarno-Hatta sendiri saat ini telah mencapai sekitar 82%. Dengan kata lain lalu lintas penerbangan sudah sekitar 82% dari 2019 saat belum ada pandemi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"AP II dan Changi Airport Group sebagai dua operator bandara terbesar di kawasan Asean tengah mengeksplorasi kerja sama sehingga kami dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendorong pemulihan penerbangan, baik itu di Indonesia maupun Asia Tenggara," ujar Awaluddin dalam keterangannya, Kamis (4/8/2022).
AP II dan Changi Airport Group mengeksplorasi tiga hal untuk dikerjasamakan. Pertama adalah sinergi pengembangan pariwisata, salah satu caranya adalah AP II meminta kepada Changi Airport Group untuk memberikan tempat khusus untuk mempromosikan 5 destinasi super prioritas di Indonesia.
Mulai dari Candi Borobudur (Jawa Tengah), Mandalika (Nusa Tenggara Barat), Labuan Bajo (Nusa Tenggara Timur), Danau Toba (Sumatera Utara) dan Likupang (Sulawesi Utara).
Misalnya, di Bandara Changi disediakan tempat khusus berupa digital banner dan media lainnya untuk mempromosikan 5 destinasi super.
"Kami berharap promosi 5 destinasi super prioritas ini dapat mendukung sektor pertumbuhan pariwisata di Indonesia. Penumpang internasional setelah mendarat di Bandara Soekarno-Hatta dapat melanjutkan perjalanan ke 5 destinasi super prioritas," ujar Muhammad Awaluddin.
Kerja sama kedua adalah dalam rangka operasional alias penerapan integrasi Airport Collaborative Decision Making (ACDM) antara Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi.
AP II telah menerapkan ACDM di Bandara Soekarno-Hatta sebagai sistem yang mewadahi kerja sama berbasis informasi secara real time dari seluruh stakeholder. Mulai dari operator bandara, maskapai, pihak ground handling, air traffic services, dan mitra pendukung lainnya.
"Sinergi ACDM antara Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi dapat membuat penerbangan rute Jakarta-Singapura semakin optimal dan efisien, yang berujung pada peningkatan layanan bagi para penumpang," ujar Awaluddin.
CEO Changi Airport Group Lee Seow Hiang menuturkan Bandara Changi dan Bandara Soekarno-Hatta merupakan rekanan yang jika bersinergi maka akan memiliki sistem yang besar.
Apabila Bandara Soekarno-Hatta dan Bandara Changi dapat bersinergi terkait operasional penerbangan salah satunya melalui ACDM maka kedua bandara dapat melakukan perencanaan dengan baik semisal dalam menghadapi keterlambatan penerbangan.
"Jika kita bersama-sama, maka kita punya sistem yang besar," ujar Lee Seow Hiang.
Adapun saat ini rata-rata penerbangan di rute Jakarta - Singapura adalah 37 penerbangan dalam satu hari. Selama ini rute Jakarta - Singapura - Jakarta menjadi salah satu rute internasional tersibuk di dunia.
Kerja sama yang ketiga adalah dalam rangka periode pemulihan penerbangan antara Bandara Soekarno-Hatta dan Changi.
Optimalisasi penerbangan salah satunya adalah mendorong kolaborasi operasional penerbangan semisal penumpang dari Singapura tujuan Jakarta dapat melanjutkan penerbangan ke bandara-bandara AP II lainnya dengan mudah.
(hal/dna)