Ketua Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI) Sudaryono mengungkapkan jika keuntungan pedagang dari minyak goreng curah kemasan atau Minyakita sangat kecil.
Ketua Umum APPSI Sudaryono mengungkapkan modal yang dikeluarkan oleh pedagang pasar untuk satu liter Minyakita Rp 13.000 dan dijual Rp 14.000 per liter. Selisih Rp 1.000 tersebut harus dikurangi modal kantong plastik.
"Para pedagang pasar harus menyediakan kantong plastik. Maka keuntungan mereka kurang dari Rp 1.000 untuk satu liter Minyakita," kata Sudaryono dalam keterangan tertulis, Jumat (5/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia meminta pemerintah agar mencari solusi untuk masalah yang dialami oleh pedagang pasar ini. Pasalnya kondisi ini menyangkut kesejahteraan pedagang pasar di tengah kondisi ekonomi yang tak menentu akibat pandemi COVID-19.
"Alangkah baiknya pemerintah atau Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mencarikan solusinya. Supaya pedagang pasar juga ikut merasakan keuntungan dari penjualan Minyakita," jelas dia.
Dia mengungkapkan jika pedagang pasar sejahtera maka pertumbuhan ekonomi bisa dipercepat karena roda perekonomian di bawah berputar dengan baik.
Sebelumnya sejumlah pedagang pasar mengeluhkan keuntungan dari penjualan Minyakita. Salah satu pedagang di Jakarta yang menolak disebutkan namanya mengaku keuntungan yang didapat tipis alias kurang dari Rp 1.000 per liter.
Hal itu disebabkan karena mereka harus menyediakan kantong plastik bagi pembeli, berbeda dengan supermarket atau minimarket yang tidak menyediakan kantong plastik gratis. Hal senada juga disampaikan pedagang lainnya. Mereka mengaku keuntungan menjual minyak goreng curah Rp 14.000 per liter hanya sedikit. Belum lagi jika mendapat stoknya di jeriken harus dikemas sendiri.
Adapun diketahui pemerintah telah meluncurkan program distribusi minyak goreng curah rakyat (MGCR). Paling anyar, pemerintah mengeluarkan minyak goreng curah dikemas sederhana dengan merek dagang Minyakita yang dijual Rp 14.000 per liter.
(kil/ara)