Kelainan bawaan lahir terbilang cukup membahayakan. Salah satunya yaitu atresia bilier, penyakit langka yang mengganggu kinerja sistem pencernaan bayi.
Mengutip data Kementerian Kesehatan RI, kasus atresia bilier di Indonesia terjadi pada 1 berbanding 10.000-15.000 bayi lahir hidup. Atresia bilier merupakan gangguan yang menyumbat saluran empedu, sehingga banyak cairan empedu menumpuk di dalam hati dan menyebabkan pembengkakan.
Pada kasus yang parah, hati bayi bisa rusak permanen, bahkan menyebabkan gagal hati. Karena itu bayi penderita gangguan ini harus mendapat perawatan sesegera mungkin. Namun sayangnya, kerusakan hati tersebut terjadi sangat cepat, sehingga banyak bayi dengan atresia bilier yang belum sempat mendapat pertolongan medis dan pada umumnya akan meninggal di usia 1 sampai 2 tahun.
Baca juga: Gaji ke-13 PNS Ikut Kerek Ekonomi RI ke 5,4% |
Kondisi inilah yang memanggil hati Dyah Putri Ambarwati untuk membantu para penderita atresia bilier. Pegawai negeri sipil (PNS) Kementerian Kesehatan ini memutuskan untuk menjadi sukarelawan, dan mengabdikan dirinya demi menolong anak-anak dengan gangguan hati kronis tersebut.
Ia pun menggagas Gerakan Nasi Kotak Untuk Berbagi Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta dan Rumah Singgah Pejuang Hati yang kemudian menjadi Yayasan Rumah Satu Hati.
Diketahui, Yayasan Rumah Satu Hati adalah organisasi sosial yang membantu anak-anak penyintas atresia bilier. Melalui yayasan ini, Dyah mampu memberikan kemudahan bagi pasien dengan menggencarkan kegiatan edukasi, sosialisasi, serta pendampingan.
Selain mendirikan yayasan, Dyah juga menjual nasi kotak seharga Rp 10 ribu di lingkungan kantornya. Hasil penjualan yang didapat, sepenuhnya ia pakai untuk anak penderita atresia bilier.
Sambil menjual nasi kotak, Dyah juga membagikan pemahaman kepada rekan-rekan kerja soal fenomena gangguan hati pada bayi baru lahir. Meski aktif melakukan kegiatan sosial, namun hal tersebut tidak mengganggu tugas utamanya sebagai sebagai Asisten Apoteker Mahir di RSKO Jakarta.
Upaya Dyah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang atresia bilier tentunya tidak hanya terbatas pada pengumpulan donasi dan mendirikan yayasan. Ke depan, dia berharap dapat membangun jaringan relawan di lebih banyak daerah sekaligus sosialisasi sampai ke pelosok daerah Indonesia.
Menjadi sosok yang memiliki dampak sosial cukup besar, mengantarkan Dyah meraih sejumlah penghargaan. Pada 2020 lalu, namanya masuk dalam 10 besar kategori PNS Inspiratif dalam ajang Anugerah ASN 2020 yang diselenggarakan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB).
Simak Video "Video: Kata Sri Mulyani soal THR PNS Bisa Cair 100%"
(prf/ega)