Bahlil Sebut Kabar RI di Ujung Resesi Hoax Besar!

Bahlil Sebut Kabar RI di Ujung Resesi Hoax Besar!

Anisa Indraini - detikFinance
Kamis, 11 Agu 2022 14:48 WIB
Poster
Foto: Edi Wahyono
Jakarta -

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia meminta masyarakat tidak mempercayai isu soal ekonomi Indonesia berada di jurang resesi. Informasi itu disebut berita bohong atau hoax.

"Bapak/Ibu semua jangan percaya isu-isu yang seolah-olah ekonomi Indonesia ini di ujung resesi, itu hoax besar," kata Bahlil dalam acara Pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada UMK Perseorangan di Banyuwangi, Jawa Timur, Kamis (11/8/2022).

Bahlil menilai pihak-pihak yang berpandangan seperti itu adalah orang yang tidak bersyukur. Pasalnya banyak negara sekarang ini diklaim menginginkan pertumbuhan ekonomi seperti Indonesia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu adalah orang-orang kufur nikmat karena banyak negara yang pengin negara mereka seperti Indonesia terkait pertumbuhan ekonomi, tetapi mereka belum bisa mendapatkan itu karena kepemimpinan dari masing-masing negara itu punya style yang berbeda-beda," ujarnya.

Sebelumnya Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia triwulan II-2022 tumbuh sebesar 5,44% secara tahunan (year on year/yoy). Menurut Bahlil itu merupakan salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia.

ADVERTISEMENT

"Kita harus bersyukur bahwa pemerintah Indonesia dipimpin oleh Pak Jokowi yang care terhadap rakyat kecil dan UMKM," imbuhnya.

Tingkat inflasi di Indonesia juga dinilai masih terjaga dibanding negara lain. Laju inflasi tahunan Indonesia pada Juni 2022 mencapai 4,35% (yoy).

"Di negara G20 itu inflasinya rata-rata di atas 5%, Amerika Serikat di atas 7%, Inggris 9% lebih, Turki 70% lebih, Indonesia inflasinya di kuartal II terkendali di angka 4,35% dengan pertumbuhan ekonomi 5,44%," ujarnya membandingkan.

Dari sisi realisasi investasi di Tanah Air juga masih tumbuh positif di tengah tekanan geopolitik dunia akibat konflik Rusia dan Ukraina maupun gesekan antara China dan Taiwan. Hal ini tercermin dari realisasi pada kuartal II-2022 mencapai Rp 302,2 triliun.

Angka itu tumbuh 35,5% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. "Dan ini (investasi) membuat penciptaan lapangan kerja terjadi," pungkasnya.

Dalam acara ini Bahlil sempat borong produk UMKM. Baca di halaman berikutnya.

Bahlil memborong produk Usaha Mikro Kecil (UMK) Perseorangan. Momen itu terjadi saat dirinya memberikan Nomor Induk Berusaha (NIB) di Banyuwangi, Jawa Timur.

UMK yang beruntung itu bernama Rudi Hartono, seorang pengrajin dengan berbagai produk yang berasal dari bambu salah satunya rantang parsel. Usaha yang dijalani selama kurang lebih satu tahun itu dijalani sendiri dengan keterbatasan memakai kursi roda.

"Saya pesan ini (rantang parsel) 20, tempat tisu 15, saya mau (buat) di kantor nanti," kata Bahlil.

Awalnya Bahlil bertanya berapa harga dan produk yang berhasil dijual selama satu bulan. Mengetahui bahwa harganya Rp 50 ribu/pcs, Bahlil merasa bahwa nilai itu terlalu murah.

"Kok murah banget?," tanya Bahlil.

"Takutnya nggak laku nanti kemahalan," jawab Rudi.

"Kamu naikan ya, kalau di Jakarta mahal ini masuk di katalog. Kalau di mal bisa Rp 200 ribu," ujar Bahlil yang diiyakan oleh Rudi.

Selain memborong produk, Bahlil juga menyatakan komitmennya untuk menjadi 'brand ambassador' produknya Rudi. Dalam kesempatan yang sama, BRI juga diminta agar memberi modal usaha ke pelaku UMK tersebut.

"Mas BRI ini kan marketnya sudah ada, kita ambil, bantuin ya modal kerjanya, langsung ya lewat OSS kan sudah bisa itu. Enaknya jadi menteri begitu, main tekan-tekan BRI," kata Bahlil.

Selain Rudi, Bahlil juga memberi bantuan berupa modal usaha kepada pelaku UMK lainnya yang bergerak di bidang makanan jadi hingga sembako. Diketahui lebih dari 42.700 NIB telah diterbitkan di Kabupaten Banyuwangi.



Simak Video "Video Bahlil: Negara Lain Punya Banyak Tambang, Siapa yang Protes?"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads