Salut! Begini Beratnya Perjuangan Kurir yang Antar Paket ke Pedalaman

Salut! Begini Beratnya Perjuangan Kurir yang Antar Paket ke Pedalaman

Sylke Febrina Laucereno - detikFinance
Minggu, 14 Agu 2022 18:30 WIB
Akbar Fadilah adalah satu dari sebagian kurir TIKI yang bertugas mengirimkan paket barang hingga ke daerah pedalaman seperti Baduy Dalam dan Baduy Luar. Begini kiprahnya.
Foto: Rachman_punyaFOTO
Jakarta -

Akbar Fadilah tak pernah menyangka sebagai kurir TIKI, dia akan mengirimkan barang atau paket ke daerah pedalaman seperti Baduy Dalam dan Baduy Luar.

Yang menjadi tantangan adalah pengantaran paket ke daerah Baduy tidak bisa menggunakan kendaraan sampai depan rumah. Akbar harus memarkirkan kendaraan dulu di dekat patung Baduy yang ada di terminal Ciboleger.

Pengiriman paket ke daerah Baduy biasanya dijadwalkan Senin dan Kamis. Dia bertanggungjawab untuk mengantarkan ke Leuwidamar - Cirinten termasuk Baduy. Biasanya akbar mulai bersiap dari kantor TIKI Serang/Rangkasbitung pukul 10.00 pagi. Sebelumnya dia memeriksa dan melakukan sortir barang yang akan dikirimkan hari ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam prosedur pengiriman dia juga melakukan scan barcode yang ada pada resi yang tertempel di paket. "Sekarang sistemnya lebih mudah karena discan jadi bisa langsung melihat rute alamat tujuan," kata Akbar sambil merapikan barang di mobil, belum lama ini.

Ada sekitar 10 paket dengan volume besar yang akan diantarkan ke wilayah Leuwidamar-Cirinten. Setelah selesai, dia bergegas masuk ke mobil berwarna putih dengan sticker TIKI dan meninggalkan kantor sekitar pukul 10.25 WIB.

ADVERTISEMENT

Kemudian memasuki wilayah Kampung Jampang Pasir, Desa Margaluyu. Jalan yang dilalui masih berbatu, belum diaspal sehingga membuat penumpang di dalam mobil terombang-ambing karena jalan yang terjal. Selain itu jalan ini hanya bisa dilewati satu mobil. Jadi jika ada mobil dari arah berlawanan maka harus bergantian. Tiba di rumah penerima paket sekitar pukul 11.15 WIB dan Akbar langsung menyerahkan paket tersebut.

Paket selanjutnya ditujukan ke sebuah Pondok Pesantren yang berada di wilayah Leuwidamar. Jalan mulai berkelok dan naik turun. Pemandangan danau, sawah dan kebun mulai menghiasi perjalanan pengiriman paket ini.

Sampai ke alamat berikut sekitar pukul 12.15 WIB. Tak lupa, ada sesi pemotretan penerima paket oleh Akbar untuk bukti pengiriman. Perjalanan dilanjutkan menuju Ciboleger yaitu pintu masuk ke Desa Baduy. Sampai di Baduy sekitar pukul 12.45 WIB. Pukul 13.00 WIB Akbar menuju Kampung Kadu Ketug III untuk dan melakukan penjemputan paket.

Akbar Fadilah adalah satu dari sebagian kurir TIKI yang bertugas mengirimkan paket barang hingga ke daerah pedalaman seperti Baduy Dalam dan Baduy Luar. Begini kiprahnya.Akbar Fadilah adalah satu dari sebagian kurir TIKI yang bertugas mengirimkan paket barang hingga ke daerah pedalaman seperti Baduy Dalam dan Baduy Luar. Begini kiprahnya. Foto: Rachman_punyaFOTO

Dari patung Baduy, untuk menuju Kampung Kadu Ketug III harus melalui jalan yang menanjak. Pada sisi kiri dan kanan berjajar toko-toko warga yang menjual makanan, suvenir sampai beras.

Sebenarnya, dari patung Baduy sepeda motor masih bisa naik. Tapi hanya sampai depan Sekolah Dasar Negeri (SDN) 2 Bojongmenteng Ciboleger. Nah dari sini, semua orang harus berjalan kaki untuk sampai ke alamat tujuan. Rumah panggung milik warga Baduy Luar mulai terlihat, banyak kain-kain dan pernak-pernik yang dipajang. Tak cuma itu ada juga madu, kopi sampai gula aren yang dijajakan dan bisa untuk dibeli oleh para wisatawan.

Sekadar informasi Desa Kadu Ketug ini adalah desa pertama yang ada di wilayah Baduy Luar. Berjalan kaki sekitar 20 menit Akbar sampai untuk menjemput paket. Untuk ongkos kirim, biasanya dibayar tunai atau transfer untuk memudahkan konsumen.

Lanjut ke halaman berikutnya.

Untuk ke Baduy Dalam, Akbar bisa berjalan kaki lebih dari 30 menit untuk sampai ke tempat tujuan dan memakan waktu yang sama untuk kembali ke kendaraan yang ada di parkiran.

Pria kelahiran 1995 ini mengungkapkan dalam bertugas sebagai kurir ada beberapa pengalaman yang dia rasakan. Misalnya dia pernah menanyakan alamat namun orang yang ditanya justru memberitahunya alamat yang salah. Sehingga dia tersasar dan harus kembali bertanya kepada warga sekitar.

Kemudian dia juga pernah melewati jembatan gantung ketika membawa paket dan hampir jatuh, namun dia selamat. Lalu ketika melewati jalan kecil terjal berbatu dia yang saat itu mengendarai sepeda motornya jatuh dan badannya kotor penuh tanah.

Tak cuma itu Akbar menceritakan di wilayah Cirinten dia harus melewati kebun karet. Dia sedang apes, ban motornya bocor dan dia harus mendorong motor sekitar 2 km sampai bertemu dengan tukang tambal ban.

Saat masih menggunakan sepeda motor, Akbar bisa menghabiskan bensin 3-4 liter bensin per hari untuk mengantar ke wilayah Baduy.

"Tapi ada juga pengalaman yang menyenangkan, kalau saya ke Baduy Dalam sini kan suka bingung ya cari alamat. Warganya yang ramah-ramah langsung membantu saya, ngantar ke rumah penerima. Anak-anaknya juga ramah, jadi istilahnya saya dikawal sama mereka untuk sampai ke alamat tujuan," jelas pria yang hobi sepakbola ini.

Akbar menjelaskan untuk TIKI Serang juga selalu mendukung potensi Banten dengan mengkampanyekan Ayo ke Banten dengan media sosial yang dimiliki. Jadi setiap Sabtu dan Minggu konten yang ditayangkan khusus potensi-potensi yang ada di Banten. Selain itu,TIKI Serang juga bermitra dengan channel YouTube Gelas Kosong sejak 9 bulan lalu untuk promosi ekspedisi dan membahas tentang potensi Banten.

Peneliti Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Eliza Mardian mengungkapkan kurir di wilayah pedalaman bisa memfasilitasi masyarakat untuk menjalankan roda perekonomian dengan berbisnis.

Karena itu pemerintah juga harus memaksimalkan potensi platform digital agar pihak ekspedisi bisa makin memperluas dan meningkatkan layanan agar usaha-usaha kecil di daerah bisa bertransformasi ke digital.



Simak Video "Video: Duh! Sekarung Paket Milik Kurir Ekspedisi di Jaksel Raib Dicuri"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads