Harga Mi Instan Naik Gara-gara Gandum, RI Impor dari Mana Saja?

Harga Mi Instan Naik Gara-gara Gandum, RI Impor dari Mana Saja?

Achmad Dwi Afriyadi - detikFinance
Senin, 15 Agu 2022 16:57 WIB
A French farmer harvests his field of barley in Etricourt, northern France, July 4, 2022. REUTERS/Pascal Rossignol
Foto: REUTERS/PASCAL ROSSIGNOL
Jakarta -

Harga mi instan naik menjadi salah satu topik yang hangat belakangan ini. Harga mi instan naik dipicu oleh tersendatnya pasokan gandum imbas perang Rusia dan Ukraina.

Lalu, dari mana saja Indonesia impor gandum?

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menyebut, Indonesia impor gandum dari 8 negara. Delapan negara itu yakni Australia, Argentina, Kanada, India, Brasinl, Amerika Serikat, Moldova, dan Ukraina.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Impor gandum kita tentunya ini menjadi bagian bahan dasar atau bahan baku beberapa komoditas yang dikonsumsi masyarakat seperti mi dan roti dan sebagainya," katanya dalam konferensi pers, Senin (15/8/2022).

Dari 8 negara tersebut, terangnya, porsi impor terbesar berasal 3 negara untuk periode Januari-Juli 2022. Tiga negara itu yakni Australia, Argentina dan Kanada.

ADVERTISEMENT

"Jadi ketiga negara ini impor kita untuk biji gandum dan meslin terbesar," ujarnya.

Ia juga menambahkan, Indonesia secara konsisten mengimpor gandum dari 3 negara yakni Australia, Kanada dan India.

"India walaupun ini masih kecil ini juga sudah konsisten kita mengimpor gandum dan meslin dari India," ujarnya.

Ia pun merinci, impor gandum dari Australia untuk periode Januari-Juli 2022 tercatat 787,7 juta. Nilai itu lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 986,7 juta.

Impor gandum dari Kanada mengalami penurunan dari Januari-Juli 2021 sebesar US$ 387,2 juta menjadi US$ 213,1 juta di Januari-Juli 2022.

Kemudian, impor gandum Argentina untuk Januari-Juli 2022 tercatat US$ 520,2 juta. Angka ini naik pesat dibanding periode yang sama tahun lalu US$ 162,2 juta.

Impor dari India juga mengalami kenaikan dari US$ 36,6 juta menjadi US$ 213,1 juta pada Januari-Juli 2022.




(acd/zlf)

Hide Ads