Fortune Indonesia membuat peringkat 100 perusahaan yang memiliki pendapatan terbesar di Indonesia untuk satu tahun fiskal. Dari jumlah tersebut ada 20 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang masuk dalam Fortune Indonesia 100.
Bahkan Pertamina berhasil masuk 500 perusahaan terbesar dunia berdasarkan pendapatannya dalam satu tahun fiskal.
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada (Fisipol UGM ), Wawan Mas'udi menilai, masuknya 20 BUMN dalam Fortune Indonesia 100 dan Pertamina dalam Fortune 500 menunjukkan adanya pengakuan lembaga global yang independen terhadap hasil kerja keras untuk melakukan transformasi BUMN yang selama ini dijalankan oleh Menteri Erick Thohir.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan masuknya 20 BUMN di Fortune Indonesia 100 dan Pertamina di 500, menunjukkan perusahaan milik Negara dapat melakukan peran strategis. Sehingga BUMN tak hanya dicap sebagai perusahaan yang membebani Negara. Tetapi sudah menjelma sebagai perusahaan yang bertransformasi sebagai unit usaha yang strategis dan memberikan manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Lanjut Wawan, dalam membuat daftar perusahaan yang dapat masuk, Fortune Indonesia maupun Fortune Global memiliki ukuran dan parameter yang sangat profesional. Bahkan ketika ada BUMN yang mampu bersaing dengan perusahaan privat multi Nasional lain yang masuk di Fortune 100 maupun Fortune 500 menunjukkan bahwa perusahaan BUMN mampu bersaing dengan mereka.
Sehingga masuknya perusahaan BUMN dalam jajaran top perusahaan Nasional dan global menjadi bukti dan apresiasi terhadap transformasi BUMN yang saat ini tengah dijalankan oleh Menteri Erick.
"Ini juga menjadi salah satu keberhasilan Menteri BUMN Erick Tohir dalam memimpin transformasi di perusahaan milik Negara. Sehingga yang dilakukan Mentri Erick dapat dibaca sebagai pengakuan global terhadap kesuksesan transformasi BUMN. Sehingga perusahaan BUMN menjadi lebih profesional, berorientasi pada Good Corporate Governance dan pada saat yang bersamaan juga tetap menjaga fungsinya sebagai kepanjangan Negara dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,"ungkap Wawan.
Bersambung ke halaman selanjutnya.