Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan proyeksi pertumbuhan ekonomi dunia 2023 menurut data Interrnational Monetary Fund (IMF). Menurut Jokowi, proyeksi ekonomi menurut IMF terus turun dari 2021 hingga 2023 nanti
Salah satu pemicunya, kata Jokowi, Konflik geopolitik dan perang di Ukraina telah menyebabkan eskalasi gangguan sisi suplai yang memicu lonjakan harga-harga komoditas global dan mendorong kenaikan laju inflasi di banyak negara, tidak terkecuali Indonesia.
Bank Sentral di banyak negara melakukan pengetatan kebijakan monetersecara agresif. Pengetatan telah menyebabkan guncangan pada pasar keuangan di banyak negara berkembang. Konsekuensinya, nilai
tukar mata uang sebagian besar negara berkembang mengalami pelemahan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dengan berbagai tekanan tersebut, IMF memprediksi pertumbuhan ekonomi global melambat signifikan dari 6,1% di tahun 2021 menjadi 3,2% di tahun 2022 dan 2,9% di tahun 2023," terang Jokowi di Gedung DPR, Selasa (16/8/2022).
Namun, Jokowi menegaskan ketidakpastian global tidak boleh membuat pesimistis. Pasalnya, dalam delapan tahun terakhir, Indonesia telah memupuk modal penting untuk menciptakan ekosistem pembangunan yang lebih kondusif.
"Pembangunan infrastruktur secara masif, perbaikan kualitas sumber daya manusia, serta penyederhanaan aturan berusaha dan berinvestasi merupakan upaya-upaya kunci untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional menghadapi tantangan masa depan," tutur Jokowi.
Simak video 'Jokowi Prediksi Ekonomi 2023 Tumbuh Sebesar 5,3%':