Jokowi Usul Anggaran Rp 3.000 T, Sudirman Said Saran Alokasi Bansos Besar

Jokowi Usul Anggaran Rp 3.000 T, Sudirman Said Saran Alokasi Bansos Besar

Shafira Cendra Arini - detikFinance
Rabu, 17 Agu 2022 20:30 WIB
Sudirman Said
Foto: Sudirman Said (Dok istimewa)
Jakarta -

Dalam kondisi yang penuh dengan tekanan akibat krisis ekonomi dunia dan kondisi pasca pandemi COVER-19, pemerintah diminta lebih memfokuskan aliran dana negara tahun depan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang lebih rentan.

Hal ini diungkapkan oleh Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, dalam sebuah pertemuan di kawasan Imam Bonjol, Jakarta Pusat pada Rabu (17/08/2022). Lebih lanjut, kelompok yang ia maksud ialah para masyarakat dengan kondisi ekonomi yang rentan miskin.

"Apakah seluruh bangsa sudah cerdas? Sebagian sudah. Apakah sudah berdaya? Sudah sejahtera? Katanya masih ada 40% paling bawah yang kondisinya rentan. Memang tidak seluruhnya masuk kategori miskin absolute, tapi dia masuk kategori rentan miskin. Artinya apa? begitu ada goncangan sedikit, dia bisa jatuh," kata Sudirman kepada detikcom.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, alangkah lebih baik jika pemerintah mengutamakan kelompok rentan tersebut. Hal tersebut menyangkut persoalan pangan, kemiskinan, dan pengangguran.

"Kalau ngomong bagaimana harapan masyarakat, kalau bicara anggaran berkeadilan sosial, Sejauh mungkin prioritasnya pada kelompok-kelompok paling paling rentan. Saya yakin pemerintah sudah mengkonkretkan itu.

ADVERTISEMENT

Sudirman memberikan contoh, seperti prioritas terhadap anggaran bantuan sosial (Bansos) dan juga subsidi kebutuhan pangan sehari-hari. Oleh sebab itu, menurutnya hal tersebut lebih perlu diprioritaskan dibandingkan dengan memberi anggaran sangat besar pada subsidi BBM.

"Memang pemerintah sudah sangat baik merelokasikan anggaran ke subsidi BBM. Tapi kembali lagi, yang mempergunakan subsidi kebanyakan orang menengah ke atas," tambahnya.

Apabila pemerintah terus berfokus pada subsidi BBM yang begitu besarnya itu, pemerintah akan terus menggendong beban finansial yang besar pula. Kemudian Sudirman melanjutkan, kondisi tersebut akan membuat pemerintah mengorbankan hak-hak kelompok paling lemah tersebut.

"Kalau berbicara keadilan sosial, memang perlu ada keberanian untuk menggeser alokasi dengan memprioritaskan kepada yang betul-betul berhak memperoleh bantuan negara," katanya.

Sebelumnya, pemerintah dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2023 menargetkan belanja negara sebesar sebesar Rp 3.041,7 triliun dalam RAPBN 2023. Sementara itu, anggaran subsidi energi direncanakan sebesar Rp 336,7 triliun.

Angka subsidi energi tersebut lebih rendah dari tahun ini yang capai Rp 502,4 triliun. Anggaran itu terdiri dari subsidi energi Rp 210,7 triliun dan anggaran kompensasi Rp 126 triliun. Sedangkan untuk subsidi BBM jenis tertentu dan LPG sendiri capai angka Rp 138,3 triliun.

Sementara itu, untuk anggaran perlindungan sosial sendiri dialokasikan sebesar Rp 479,1 triliun untuk membantu masyarakat miskin dan rentan memenuhi kebutuhan dasarnya, dan dalam jangka panjang diharapkan akan mampu memotong rantai kemiskinan.



Simak Video "Video: Data Terbaru Kemensos Setelah Atasi Kendala Penyaluran Bansos"
[Gambas:Video 20detik]

Hide Ads