Pada sidang tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) dan sidang Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah dalam rangka HUT ke-77 RI, Presiden Joko Widodo mengungkapkan keberhasilan pemberantasan kasus korupsi yang terjadi di perusahaan BUMN. Kasus besar yang berhasil ditangani seperti Jiwasraya, ASABRI dan Garuda.
Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, saat ini proses hukum terhadap pelaku tindak pidana korupsi di BUMN sudah berjalan. Erick menegaskan, program bersih-bersih di BUMN ini bukan program penegakan hukum saja. Tetapi melakukan perbaikan sistim pengawasan di BUMN. Saat ini lanjut Erick, proses restrukturisasi terhadap BUMN yang bermasalah tengah dilakukan.
Direktur Riset Center of Reform on Economic (CORE) Dr Piter Abdullah Redjalam menilai pembenahan dan restrukturisasi BUMN yang saat ini tengah dijalankan Erick telah terlihat hasil nyatanya. Ini dapat dilihat dari restrukturisasi dan konsolidasi BUMN yang secara konsisten terus dijalankan Erick.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Apa yang direncanakan Erick sejak ia menjabat sebagai Menteri BUMN dengan mengurangi jumlah BUMN sudah terlihat hasilnya. Dengan membentuk beberapa holding maka fokus Pemerintah untuk menggembangkan BUMN akan lebih fokus dan mudah," ungkap Piter.
Piter menilai Erick termasuk figur yang sangat berani. Ia tak segan-segan untuk mengambil upaya tegas dengan menindaklanjuti potensi korupsi yang terjadi di BUMN ke proses hukum. Beberapa kasus korupsi yang ada di BUMN saat ini tengah di bawa Erick ke proses hukum. Bahkan kasus Garuda yang dianggap sudah selesai, tetap dilanjutkan oleh Erick.
"Saya mengapresiasi langkah tegas Erick dalam melakukan bersih-bersih di BUMN. Ketegasan dan konsistensi ini saya nilai sangat bagus. Semoga langkah pembenahan BUMN yang sudah dimulai Erick dapat terus dilanjutkan. Tidak hanya di ASABRI, Jiwasraya dan Garuda saja. Tetapi diseluruh BUMN. Sehingga nantinya seluruh BUMN menjadi lebih baik,"kata Piter.
Menurut Piter kunci sukses dari pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih yang saat ini terjadi dikarenakan konsistensi Erick. Erick sudah menunjukkan konsistensinya dalam melakukan upaya pembenahan, restrukturisasi dan bersih-bersih di BUMN.
Bersambung ke halaman selanjutnya.