AtriaDC, perusahaan penyedia layanan data center ramah lingkungan, fokus mengembangkan aset data center dengan jaringan transmisi berkecepatan tinggi dan handal (reliable) di dalam kota (edge).
AtriaDC saat ini telah mengoperasikan purpose-built data center yang berlokasi di dekat major internet exchange dan end user, sehingga memungkinkan konektivitas dengan latensi rendah yang mampu menciptakan pengalaman terbaik bagi end-user. Dalam dua tahun ke depan, AtriaDC mengalokasikan dana investasi senilai USD 100 juta - USD 150 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun - Rp 2,2 triliun untuk memperkuat bisnisnya.
Presiden Direktur AtriaDC Angelo Syailendra menjelaskan, Perusahaan telah mengoperasikan data center yang memungkinkan pelanggan dapat terhubung dengan ekosistem global secara cepat dan fleksibel. Oleh karena itu, AtriaDC akan terus fokus mengembangkan data center di dalam kota yang menjadi pusat interaksi ekonomi dan bisnis. Dengan konsep data center ramah lingkungan, AtriaDC juga ingin mendukung upaya pemerintah Indonesia dalam mewujudkan net zero emission di tahun 2060.
"Komitmen kami adalah membangun dan mengembangkan data center ramah lingkungan di dalam kota untuk menjadi partner strategis para pelanggan dalam mencapai target bisnisnya melalui transformasi digital. Kami percaya dengan dukungan SDM dan teknologi yang kami miliki, data center AtriaDC dapat menjadi solusi bagi kebutuhan perusahaan untuk colocate, interkoneksi, serta menyediakan pengalaman digital kelas dunia bagi mitra, pelanggan, dan end-user," jelas Angelo (17/8).
AtriaDC juga mengusung konsep purpose built, dimana bangunan dirancang khusus sebagai data center. Data center AtriaDC ini memiliki lahan untuk menjadi data center dengan konsep "purpose built di dalam kota" yang terbesar di Indonesia . Didesain dan dikembangkan dengan standar kelas dunia, data center AtriaDC memiliki service level yang sangat agresif dengan tingkat uptime hingga 99,999% dan standar keamanan tertinggi.
"Proses digitalisasi di Indonesia berlangsung sangat cepat dan itu membutuhkan dukungan data center yang besar dengan standar layanan kelas dunia. Di AtriaDC kami berusaha untuk terus meningkatkan dan menjaga service level sesuai dengan kebutuhan pelanggan," kata Angelo.
Untuk mendukung strategi bisnisnya, AtriaDC telah mengakuisisi aset data center yang sudah beroperasi di dalam kota yang berada di wilayah Jakarta Barat dengan ketersediaan lahan (landbank) yang menyanggupi total kapasitas sekitar 30 megawatt (MW). Ke depan AtriaDC akan terus membangun atau mengakuisisi aset data center ramah lingkungan di dalam kota dengan menganut prinsip ESG (environmental, social, and governance) melalui penciptaan green data center serta penggunaan teknologi energi terbarukan yang efisien.
"Akuisisi ini merupakan langkah awal kami untuk memperkuat posisi AtriaDC sebagai penyedia data center di dalam kota dengan mempertimbangkan besarnya populasi end-user di wilayah sekitar serta tingkat kerapatan jaringan (network density) yang merupakan kriteria utama dari bisnis Edge data center. Kami percaya, strategi ini akan mendukung target jangka panjang AtriaDC untuk menjadi perusahaan data center terbaik, terdepan dan menjadi solusi bagi pelaku bisnis dan juga masyarakat digital Indonesia," katanya.
Simak Video "Jangan Berpikir Liar, Berkas Perkara Kasus di Kejagung Aman!"
[Gambas:Video 20detik]