Beragam cara mulai dilakukan untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik di berbagai negara. Di Australia, ada sebuah bank yang berencana untuk menghentikan pemberiannya fasilitas kredit baru untuk mobil berbahan bakar bensin.
Bank Australia mengatakan akan memulai untuk menahan kredit untuk kendaraan bahan bakar fosil baru mulai tahun 2025. Sasha Courville, chief impact officer Bank Australia mengatakan waktu tersebut telah dipilih karena perubahan ke kendaraan listrik perlu terjadi dengan cepat.
"Kami percaya hal ini bisa terjadi dengan kebijakan pendukung yang tepat untuk membawa lebih banyak kendaraan listrik yang lebih terjangkau ke Australia," papar Courville dilansir dari CNBC, Senin (22/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bank Australia, menurut Courville, hanya akan memberikan kredit untuk mobil berbahan bakar bensin yang bekas saja. Termasuk kendaraan hibrida, yang masih menggunakan bahan bakar minyak sebagai penggeraknya.
"Kami akan terus menawarkan pinjaman untuk kendaraan bahan bakar fosil bekas sampai ada pasar yang layak dan berkembang untuk kendaraan listrik," kata Courville.
Courville menambahkan saat ini hanya ada 2% kepemilikan kendaraan rendah emisi baru di negara itu. Hampir lima kali lebih rendah dari rata-rata global.
Langkah Bank Australia sendiri tak sepenuhnya baru dilakukan. Sebelumnya, pada tahun 2020 Bank Koperasi Merkur Denmark mengatakan juga telah memulai menghentikan fasilitas kredit untuk mobil diesel dan bensin baru.
Sementara itu, dj Inggris penjualan mobil dan van diesel dan bensin baru pada tahun 2030 akan dihentikan . Mulai tahun 2035, semua mobil dan van baru harus memiliki emisi knalpot nol. Uni Eropa juga mengejar target serupa.
Menurut Badan Energi Internasional, penjualan kendaraan listrik mencapai 6,6 juta pada tahun 2021. Pada kuartal pertama tahun 2022, penjualan EV mencapai 2 juta, meningkat 75% dibandingkan dengan tiga bulan pertama tahun 2021.
(hal/das)