Sandiaga Sebut Rusia Ketiban Durian Runtuh Karena Perang, Cuan Rp 74 T/Hari

Sandiaga Sebut Rusia Ketiban Durian Runtuh Karena Perang, Cuan Rp 74 T/Hari

Herdi Alif Al Hikam - detikFinance
Senin, 22 Agu 2022 11:24 WIB
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno di Kura-kura Bali, Serangan, Denpasar, Bali, Kamis (18/8/2022).
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno. Foto: Ni Made Lastri Karsiani Putri/detikBali
Jakarta -

Rusia disebut-sebut mengeruk keuntungan di balik invasi ke Ukraina yang menjadi perang selama berbulan-bulan antara kedua negara. Hal itu disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

Diketahui, hal ini diungkapkan Sandiaga sebagai pembicara dalam salah satu kelas investasi pada forum CEO Mastermind. Dalam kesempatan itu Sandiaga bilang Rusia untung besar karena menjual minyak bumi. Seperti diketahui, negara itu adalah salah satu produsen minyak bumi besar di dunia.

Perang membuat harga minyak bumi meroket, alhasil harga jual minyak bumi pun menjadi naik. Meski begitu, Sandiaga mengatakan Rusia banyak menjual minyak bumi dengan harga di bawah pasar agar lebih cepat 'laku'.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kenapa perang Rusia dengan Ukraina ini cukup lama? Because its profitable. Rusia, setiap harinya dengan harga minyak yang naik dan dia menjual sekarang di bawah harga pasar," kata Sandiaga dalam penggalan video yang dia unggah di akun Instagram resminya, @sandiuno, dikutip Senin (22/8/2022).

Seberapa besar keuntungan yang diraup Rusia? Menurut hitung-hitungan Sandiaga, Rusia bisa meraup US$ 6 miliar atau sekitar Rp 88,8 triliun (kurs Rp 14.800) per harinya hanya dari menjual minyak di bawah harga pasar saja.

ADVERTISEMENT

Sementara itu, dia menyebutkan biaya perang per harinya hanya US$ 1 miliar atau sekitar Rp 14,8 triliun. Maka bila dihitung keuntungan bersihnya, Rusia bisa meraup US$ 5 miliar atau sekitar Rp 74 triliun per hari di tengah perang yang berkecamuk.

"Untungnya, US$ 6 miliar per hari. Cost of war, kira-kira berapa? US$ 1 billion (miliar). Jadi Rusia profit setiap hari berapa? US$ 5 billion," papar Sandiaga.

Bahkan, Sandiaga bilang Indonesia pun sempat ditawari minyak bumi murah oleh Rusia. Lebih murah 30% daripada harga pasar internasional. Dia pun menyebut Presiden Joko Widodo dan jajaran pemerintah sedang menimbang-nimbang tawaran tersebut.

Pasalnya, ada beberapa pertimbangan terkait rencana pembelian minyak Rusia ini. Salah satunya kekhawatiran beberapa pihak terkait potensi diembargo Amerika Serikat.

"Kalau buat teman-teman CEO Mastermind ambil nggak? (Ambil.) Pak Jokowi pikir yang sama, ambil," kata Sandiaga.




(hal/das)

Hide Ads