Twitter memperingatkan para karyawannya untuk bersiap bila bonus yang mereka terima nantinya hanya setengah dari yang mereka harapkan.
Dilaporkan dari CNN, Selasa (23/8/2022), kondisi ini merupakan imbas dari upaya pengetatan keuangan perusahaan di tengah ketidakpastian rencana akuisisi Twitter oleh Elon Musk ditambah kondisi ekonomi yang kurang kondusif.
Peringatan ini disampaikan lantaran hingga saat ini anggaran yang sedianya akan digunakan untuk pembayaran bonus oleh perusahaan baru terkumpul 50% dari target.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Twitter menghadapi tantangan signifikan terhadap bisnisnya sejak persetujuan rencana bonus pada Januari, termasuk dampak dari penurunan ekonomi dan kesepakatannya yang tidak pasti terkait rencana akuisisi oleh miliarder Elon Musk.
The New York Times pertama kali melaporkan berita tersebut, mengutip email CFO Twitter Ned Segal yang ditujukan pada stafnya. Twitter pun mengkonfirmasi kepada CNN Business bahwa benar Segal mengirim email tersebut.
Twitter sebenarnya telah menggugat Musk dalam upaya memaksanya untuk menghormati perjanjian merger senilai $ 44 miliar, setelah CEO Tesla itu mengatakan dia ingin mundur dari kesepakatan.
Musk dan tim hukumnya menuduh Twitter salah menyebutkan jumlah akun bot palsu dan spam di platformnya. Tuduhan itu yang jadi dalih Musk mengundurkan diri atau membatalkan rencana aksi korporasi terhadap Twitter.
Di sisi lain, seperti perusahaan media sosial lainnya, Twitter juga menghadapi penurunan penjualan iklan karena pengiklan memotong anggaran mereka di tengah kekhawatiran resesi. Bulan lalu, Twitter melaporkan pendapatan kuartalan sebesar $1,18 miliar, turun 1% dari tahun sebelumnya.
Sebelumnya, Twitter mengumumkan telah memberhentikan sebagian besar pembukaan lowongan kerja karena berusaha untuk menghemat anggaran. Sejumlah perusahaan teknologi lainnya juga telah memangkas staf dan menerapkan pembekuan perekrutan dalam beberapa bulan terakhir.
Simak juga video 'Elon Musk Tantang CEO Twitter Debat Terbuka soal Akun Bot':