Argentina bakal memperketat aturan ekspor demi menjaga cadangan mata uang asing di bank sentral yang makin menipis. Hal ini dilakukan untuk merespons defisit neraca perdagangan pada bulan Juli.
Dilansir dari Reuters, Rabu (24/8/2022), hal ini disampaikan oleh salah satu sumber di kalangan pemerintahan yang tak mau disebutkan namanya. Langkah-langkah tersebut muncul karena data baru pada hari Senin menunjukkan defisit perdagangan pada Juli sebesar US$ 437 juta atau sekitar Rp 6,4 triliun (kurs Rp 14.800).
Ini merupakan defisit yang terjadi dua kali berturut-turut untuk negara dengan kapasitas ekonomi terbesar ketiga di Amerika Latin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Koordinasi yang lebih lancar diperlukan antara badan pemungutan pajak Argentina, Bea Cukai dan Perdagangan. Dengan langkah-langkah yang ditujukan untuk memesan impor, menjaga dolar bank sentral Argentina dan menghindari penyalahgunaan," kata sumber tersebut.
Ekspor Argentina sendiri sebetulnya dalam tujuh bulan pertama tahun ini meningkat sebesar 22,4% dibandingkan periode yang sama tahun 2021. Namun, impor juga melonjak, bahkan lebih besar di angka 44,6%.
Salah satu upaya yang akan dilakukan adalah mempercepat ekspor dengan mengurangi time frame, bagi mereka yang mengimpor barang tanpa membayar pajak. Langkah itu akan mengurangi waktu ekspor barang menjadi 120 hari dari 360 hari. Demikian halnya dengan kedelai yang diimpor untuk kemudian diekspor sebagai minyak.
Kesenjangan 115% antara nilai tukar resmi yang digunakan dalam perdagangan luar negeri dan nilai tukar di pasar alternatif mendorong importir untuk meningkatkan pembelian mereka dari luar negeri. Sementara eksportir menunda penyelesaian mereka menunggu penurunan lebih lanjut dalam Peso.
Pemerintah juga mempertimbangkan untuk membuat perusahaan yang mengimpor layanan seperti perangkat lunak atau konsultan memasuki skema deklarasi lanjutan.
Pemerintahan Presiden Alberto Fernandez juga akan berusaha untuk mengekang impor 34 barang. Termasuk mesin slot, kapal pesiar, pesawat mewah, dan mesin penambangan kripto. Komoditas-komoditas ini akan dimasukkan ke dalam skema lisensi non-otomatis, yang memerlukan izin pemerintah sebelum melakukan impor.
(hal/das)