Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan baru-baru ini mengajak anak muda untuk menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta. Anies memastikan reward atau penghargaan menjadi PNS di Pemprov DKI tidak kalah dari perusahaan swasta.
"Saya mengajak anak-anak muda yuk menjadi bagian dari pemerintah bekerja sebagai ASN (DKI Jakarta). Kemudian 'wah kami nanti kalah dari pekerja di private sector'. Di Pemprov DKI Jakarta rewardnya pun tidak kalah," katanya saat ditemui di Kantor Transmedia, Rabu (24/8/2022).
Anies berharap anak muda tidak hanya fokus mengejar bekerja di swasta. Oleh sebab itu, dia juga menjamin kesejahteraan anak-anak muda yang mau bekerja di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami ingin putra putri universitas kita yang berprestasi jangan hanya ke private sektor. Tetapi juga ke sektor pemerintah, jangan khawatir soal kesejahteraan, insyaAllah kesejahteraannya terjamin," ujarnya.
Anies menegaskan agar anak muda jangan fokus pada gaji yang ditawarkan, tetapi ia ingin memberitahukan bahwa bekerja di pemerintah provinsi DKI Jakarta memberikan kesempatan anak muda agar bisa berkontribusi untuk kesejahteraan masyarakat umum.
"Ini bukan soal gaji. Tapi saya mau sampaikan bekerja di Pemprov memberikan kesempatan untuk berdampak pada masyarakat umum, karena itu saya mengajak anak-anak muda yuk menjadi bagian dari pemerintah," ujarnya.
Sebelumnya, ajakan Anies kepada anak muda untuk bekerja menjadi PNS di lingkungan pemerintah provinsi DKI Jakarta menarik perhatian publik. Pasalnya ia menyebutkan kisaran gaji PNS DKI Jakarta.
"Bicara tentang wage inequality, kalau masuk di Jakarta tidak ada wage inequality. Untuk masuk di Jakarta, fresh graduate S1 itu rangenya Rp 12-18 juta per bulan, yang mereka dapatkan itu sangat kompetitif dengan private sector," ujarnya, dikutip dari Youtube Pemprov DKI Jakarta, Selasa (23/8).
Anies menyebutkan bahwa pemerintah DKI Jakarta membutuhkan generasi baru yang memiliki pendidikan dan sikap mau belajar serta kreatif dan inovatif.
"Kami dalam pemerintahan perlu sekali generasi yang terdidik dengan baik, siap menjadi learner yang serius, dan mau berada di dalam pemerintahan. Kami butuh sekali. Pemimpin-pemimpin masa depan di masa depan pemerintahan adalah orang-orang yang kreatif inovatif yang hari ini belajar," ucap Anies.
"Kalau yang dari kampus-kampus hanya mau di private sector, di dunia ketiga, lalu yang berada di pemerintahan ini nantinya belum tentu yang berada di first tiers, second tiers. Kami berharap lebih banyak yang mau masuk," lanjutnya.
(ada/zlf)