Masyarakat tengah dipusingkan dengan harga tiket pesawat yang melambung tinggi. Bahkan Presiden RI Joko Widodo sendiri sempat mengkhawatirkan kondisi ini akan berkontribusi terhadap inflasi.
Karena hal tersebut, pemerintah sempat memberi usul soal penghapusan biaya PPN avtur. Hal ini dikarenakan harga avtur sendiri yang mempengaruhi operasional penerbangan hingga 40%. Meski demikian, pihak asosiasi penerbangan sendiri meragukan langkah ini akan benar-benar diambil pemerintah.
Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan kondisi inflasi ini adalah sebuah keniscayaan. Di mana kondisi makro mau tidak mau menyebabkan pasar berusaha untuk mencari keseimbangan.
"Inflasi itu keniscayaan. Sekarang pemerintah urgensinya nurunin harga tiket pesawat, sedangkan BBM mau dinaikkan. kan keniscayaan. Karena pasar seperti itu kan mencari keseimbangan," ujar Bayu saat ditemui media di Park Hyatt Hotel, Rabu (24/8/2022).
Lebih lanjut menurut Bayu, yang menyebabkan inflasi ini terjadi bukanlah harga tiket pesawat yang naik melainkan harga avtur sendiri, yang mempengaruhi biaya operasional penerbangan hingga 40%. Meski demikian, ia tidak yakin wacana pemerintah untuk menghapus PPN akan benar-benar terjadi demi menurunkan harga tiket pesawat ini.
"PPN ini kan sumber pendapatan negara. Makin besar porsi pajaknya makin bagus negara ini. Tapi kalau sampai mengorbankan PPN saya nggak yakin," tambahnya.
Di sisi lain, Ketua Umum Indonesia INACA Denon Prawiraatmadja yang turut serta dalam kesempatan tersebut mengatakan, ada beberapa kontributor utama yang menyebabkan harga tiket ini yang pertama ialah harga avtur sendiri dan kedua yaitu leasing (pengadaan barang).
"(Leasing) 20% lah naiknya, itu akan memberikan dampak kepada tarif, ditambah pesawatnya kurang, nah ini yang utama. Masyarakat terbebani. Nah kenaikan harga ini mekanisme pasar. Justru dengan menaikkan harga ini membuat para maskapai bisa tetap survive di rute itu, dan itupun belum ada keuntungannya," ujar Denon.
Sebagai langkah dalam menyikapi perkara ini, Denon mengatakan ia telah merencanakan sebuah diskusi interaktif bersama Menteri Perhubungan RI untuk membahas perkara kenaikan harga tiket pesawat ini. Hal ini ia lakukan sejalan dengan instruksi Presiden RI yang meminta Kementerian Perhubungan dan BUMN mencari solusinya.
"Saya kontak tadi pagi Pak Menhub. Kita adakan yuk diskusi interaktif, karena yang terdampak itu industri pariwisata, kemudian perhotelan," ujar Denon.
"Tapi memang nggak bisa dipungkiri cost operation-nya yang tinggi. Malah yang saya tahu di beberapa tempat harga avtur malah 2 kali lipat dari harga sebelumnya, di Kalimantan. Tentu ini akan menjadi hambatan bagi semua aktivitas sosial ekonomi kita," tambahnya.
Menurutnya, kunci dari penyelesaian masalah ini ada pada komunikasi antara para stakeholder dan pemangku kebijakan. Oleh sebab itu, ia berharap ke depannya komunikasi pihaknya dengan regulator akan terjalin lebih sering sehingga solusi seputar transportasi udara ini bisa cepat diatasi.
Simak Video "Sandiaga Bicara Kemungkinan Harga Tiket Pesawat Turun untuk Gaet Turis"
[Gambas:Video 20detik]
(zlf/zlf)