Ketua Yayasan Asgar Indonesia Irawan Hidayah membocorkan besaran omzet barbershop di Jakarta. Bermodal peralatan yang bisa dipakai dalam jangka waktu yang sangat lama serta keahlian yang diperoleh dari sekolah pangkas rambut informal, Irawan mengaku bisa menghasilkan keuntungan ratusan juta rupiah tiap bulannya.
Irawan mengatakan, modal yang dikeluarkan untuk barbershop atau pangkas rambut memang lumayan besar. Namun biaya itu hanya dikeluarkan sekali saja. Alhasil, tidak butuh waktu lama untuk mencapai break event point.
"Paling lama setahun modal awal sudah balik ke sananya tinggal menikmatinya, karena apa kan kalau usaha beginikan modalnya 1 kali di awal untuk peralatan, sedangkan perawatan paling kebutuhan per bulannya aja itu doang," papar Irawan dalam d'Mentor on Location detikcom, Kamis (25/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irawan mengatakan, omzet ratusan juta itu diperolehnya sebelum pandemi. Saat ini, pendapatannya berangsur-angsur meningkat. Namun ia mengakui, perolehan saat ini masih bisa menutupi kebutuhan operasional seperti gaji karyawan hingga sewa lokasi.
"Kalau di sini di seperti Barbershop ini lumayan besar omzetnya lima puluhan sampai seratusan (juta). Apalagi sebelum-sebelum Covid tuh besar sekali. (Sekarang) sebulan tuh 50 lah 40-50 begitu," ujarnya.
Irawan meyakini jika jenis usaha pangkas rambut atau barbeshop tidak akan pernah tergerus zaman. Di masa mendatang, menjaga kerapian serta gaya rambut akan menjadi bagian dari kebutuhan sehari-hari.
"Untuk itu ini akan menjadi sebuah usaha yang besar apabila dikelola dengan baik dan ditekuni. Banyak anak muda yang mungkin sekarang melirik usaha jenis barber shop karena apa? Selain penghasilannya menjanjikan juga usaha ini tidak akan lengkang dimakan waktu. Selama rambut manusia masih tumbuh, barbershop pasti akan tetap ada," ungkapnya.
(vys/vys)