Jokowi sudah acap kali melontarkan amarahnya dan bilang 'bodoh' setelah mengetahui belanja pemerintah lebih banyak digunakan untuk produk impor. Meskipun pemerintah sudah memiliki e-katalog, platform tersebut justru masih dibanjiri barang impor.
Catatan LKPP, saat ini sudah ada 13.600 produk impor dalam e-katalog pemerintah yang dibekukan. Hal ini merupakan bagian dari arahan Jokowi untuk mendorong produk pengusaha dalam negeri.
Jokowi juga bilang 'bodoh' saat memberi pengarahan dalam pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengawasan Intern Pemerintah Tahun 2022, pada 14 Juni 2022. Pasalnya banyak kementerian dan pemerintah daerah (pemda) yang maunya cuma beli produk impor dengan berbagai macam alasan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Maaf kita ini pintar-pintar, tapi kalau caranya seperti itu (beli produk impor) bodoh sekali kita. Saya harus ngomong apa adanya, ini APBN loh, ini uang APBD loh, belinya produk impor. Nilai tambahnya yang dapat negara lain, lapangan kerja yang dapat orang lain, apa nggak bodoh kita ini," kata Jokowi.
Kejengkelan Jokowi soal produk impor awalnya diungkapkan di momen pengarahan kepada para menteri, kepala lembaga, kepala daerah, dan BUMN tentang aksi afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Badung, Bali, pada 25 Maret 2022. Jokowi juga sempat melarang tepuk tangan saat memberikan arahan.
Jokowi meminta pembelian produk impor dihentikan, serta anggaran pengadaan barang dan jasa diarahkan untuk membeli produk lokal. Sangat bodoh menurutnya, jika hal itu tak kunjung dilakukan.
"Kok nggak kita lakukan? Bodoh sekali kita, kalau nggak lakukan ini. Malah beli barang impor. Mau diteruskan? Ndak! Ndak bisa," tegas Jokowi.
Jokowi menyinggung susahnya belanja produk dalam negeri. Berbagai ancaman keras dilontarkan untuk instansi yang masih bandel melakukan impor, bahkan sampai menyinggung bakal melakukan reshuffle.
"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle sudah... Akan saya awasi betul," kata Jokowi.
(aid/hns)