Kondisi harga telur di pasar tengah melambung tinggi bahkan menyentuh angka Rp 33.000. Angka ini merupakan yang tertinggi dalam 5 tahun terakhir.
Sederet langkah dilakukan para pedagang warteg demi bisa tetap berjualan dan memperoleh keuntungan ditengah kondksi tersebut. Salah satunya yaitu memilih telur yang ukurannya lebih kecil.
Langkah ini dipilih Nur, salah satu pemilik warteg di kawasan Menteng Pulo, Jakarta Selatan, demi bisa tetap menyajikan menu telur di gerainya.
"Sebetulnya lebih ke pelengkap karena kan lauk yang lain banyak. Cuma pasti orang-orang pada nyariin telur, salah satu menu wajib," ujar Nur kepada detikcom, Selasa (30/8/2022).
"Ya pusing tapi udah biasa. Waktunya naik ya naik. Nggak bisa naikin harga juga, kalo dinaikin kan kasian yang makannya juga," tambahnya.
Oleh karena itu, Nur mengatakan, kini dirinya mencoba mengakali dengan memilih telur-telur berukuran kecil saat membeli agar perolehan telurnya lebih banyak per kg.
"Paling kita pakenya ada yang agak kecil milihnya. Biasanya kan yang sedang. Kisarannya 16 biji biasanya, kalo sekarang bisa sampai 17-18 butir. Ngejualnya kan Rp 5 ribu. Sedikit-sedikit yang penting ada yang ketutup," tambah Nur.
Tidak hanya itu, untuk olahan telur dadar, ia juga coba mengakalinya dengan memperbanyak jumlah daun bawangnya.
"Telur dadar ini biasanya pakai terigu, cabai, sayuran. Sayurannya ya paling daun bawang. Nah cabai sama daun bawangnya agak dibanyakin biar lebih besar kelihatannya," tambah Nur.
Meski sederet langkah ini ia ambil, dirinya mengaku tidak ada pelanggannya yang protes. Hal ini diduga karena para pelanggannya juga mengerti kondisi harga telur yang sedang mahal ini.
"Alhamdulillah nggak ada yang protes. Yang beli seringnya orang-orang itu lagi yang sudah langganan. Justru kalau menu telur nggak ada nanto dicariin," kata Nur.
Simak juga video 'Jokowi Yakin Harga Telur Ayam Akan Turun Dua Pekan Lagi':
(dna/dna)