Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan tunjangan guru honorer akan berlanjut pada tahun depan. Tunjangan itu akan ditujukan untuk 556,9 ribu guru non PNS.
"Tunjangan profesi guru baik PNS dan Non PNS akan tetap disediakan. Non PNS 556,9 ribu guru non ASN yang mendapatkan tunjangan profesi guru," kata Sri Mulyani dalam rapat dengan Banggar DPR RI, di Gedung DPR, Selasa (30/8/2022).
Dalam kesempatan itu, Sri Mulyani juga memaparkan anggaran pendidikan tahun ini meningkat dibandingkan 2022. Tahun lalu anggarannya sebesar Rp 574,9 triliun kemudian tahun depan menjadi Rp 608,3 triliun.
Sri Mulyani merinci alokasi Rp 608,3 triliun, terdiri dari belanja pemerintah pusat Rp 233,9 triliun, melalui transfer ke daerah (TKD) sebesar Rp 305 triliun, dan melalui pembiayaan Rp 69,5 triliun.
Kemudian, belanja pemerintah pusat sebesar Rp 233,9 triliun akan dialokasikan untuk 20,1 juta siswa yang mendapatkan beasiswa, 976,8 ribu mahasiswa yang mendapatkan beasiswa, terakhir, untuk tunjangan profesi guru non PNS atau honorer sebanyak 556,9 ribu.
Lebih rinci, anggaran dari Transfer ke Daerah (TKD) sebesar Rp 305 triliun akan dialokasikan antara lain untuk Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk 44,2 juta siswa, dan BOS Paud bagi 6,1 juta peserta didik.
Lanjutnya, ada pembiayaan sebesar Rp 69,5 triliun akan digunakan untuk dana abadi pendidikan termasuk untuk dana abadi pesantren, dana abadi riset, dana abadi perguruan tinggi, dana abadi kebudayaan, dan pembiayaan pendidikan.
(eds/eds)