Mengunjungi Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), belum lengkap rasanya jika tak singgah ke Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Wini. Terletak di Desa Humusu C, Kecamatan Insana Utara, Kabupaten TTU, PLBN Wini terletak sekitar 48,4 km dari Kota Kefamenanu, atau sekitar 1-2 jam jika ditempuh dengan jalur darat.
Diresmikan tahun 2018 oleh Presiden RI Joko Widodo, pos yang menjadi perlintasan warga Indonesia dan Timor Leste ini memang menjadi salah satu bangunan termegah di Kabupaten TTU. Kepala Sub Bidang Pengembangan Kawasan PLBN Wini, Siprianus Padapili pun menyebut PLBN Wini telah menjadi salah satu wisata andalan bagi warga sekitar.
"PLBN Wini diresmikan bersamaan dengan peresmian Bendungan Raknamo di Kupang dan PLBN Motamasin pada tanggal 18 Januari 2018. Jadi, dengan dibangunnya PLBN Wini menjadi ikon masyarakat Timor Tengah Utara (TTU), khususnya yang berada di Kecamatan Insana Utara, yang mana nilai jual dari daerah Insana Utara adalah pantai dan pegunungan sehingga dengan hadirnya PLBN Wini menjadi daya tarik bagi pencinta wisata, baik yang berada di dalam negeri maupun luar negeri, terutama negara Timor Leste," ujar Sipri kepada detikcom baru-baru ini.
Memasuki pintu gerbang PLBN Wini, kamu akan disambut dengan tulisan 'Wini Indonesia' berwarna merah dan putih. Adapun tulisan ini menjadi ikon PLBN Wini, yang juga sering jadi spot selfie para pengunjung.
![]() |
Memiliki luas lahan sekitar 4,42 hektare dengan luas bangunan 5.025,68 meter persegi, PLBN Wini juga memiliki berbagai fasilitas mulai dari pelayanan imigrasi hingga pemeriksaan barang. Tak hanya itu, PLBN Wini dilengkapi dengan fasilitas wisma yang ditujukan untuk pengunjung hingga tamu yang ingin menginap.
"Untuk fasilitas, di PLBN Wini ini sudah ada pelayanan untuk barang, pelayanan orang ada imigrasi, ada layanan pemeriksaan karantina yang didukung oleh Satgas Pamtas RI-RDTL," ungkap Sipri.
"PLBN Wini juga menyediakan wisma yang dilengkapi kamar, kamar mandi dengan shower, hingga fasilitas rapat. Selama ini kita buka untuk umum, selama mau menginap bisa. Saat ini masih belum dikenakan biaya. Namun, untuk ke depannya akan kemungkinan akan dikenakan tarif sekitar Rp 300 ribu per malam," imbuhnya.
Soal perlintasan, Sipri mengatakan sebelumnya PLBN Wini tidak menerima perlintasan orang selama pandemi. Namun, usai border dibuka kembali oleh pemerintah, banyak warga yang datang, baik untuk melintas atau hanya sekadar wisata.
"Terkait perlintasan orang, selama pandemi tidak ada perlintasan. Namun setelah border dibuka kembali, sudah mulai ramai orang maupun wisatawan yang hanya sekadar foto-foto di PLBN Wini," paparnya.
![]() |
Tertarik melihat kecantikan PLBN Wini? Sipri mengatakan PLBN Wini mulai beroperasi dari pukul 08.00-12.00 WITA, lalu dilanjutkan dari pukul 13.00-16.00 WINI. Biasanya, PLBN Wini ramai dikunjungi pada hari-hari libur dan weekend.
Selain melihat kemegahan PLBN Wini, Anda juga bisa selfie di halaman PLBN Wini. Pasalnya, halaman PLBN Wini juga dilengkapi dengan pepohonan dan bunga-bunga yang juga bisa jadi spot selfie.
"Untuk wisata, syaratnya yaitu meminta izin kepada security yang bertugas, lalu wisatawan dapat berkeliling dan foto-foto. Untuk kunjungan, teman-teman yang wisata juga tidak ada waktu. Cuma kalau sudah jam 18.00 WITA, PLBN tutup. Kalau ramai wisatawan biasanya hari Sabtu dan Minggu, dan hari libur," katanya.
Hadirnya PLBN Wini sebagai wisata memang dirasakan oleh masyarakat sekitar. Salah satunya seperti Wilhelmus dan keluarga yang berkunjung untuk sekadar selfie dan jalan-jalan.
"Kami ke sini hanya untuk selfie-selfie. (Sebelumnya) kami ke Pantai Wini, (lalu) sekalian ke PLBN Wini. Menurut saya, PLBN Wini sekarang sudah bagus sekali. Bagus sih tempatnya buat selfie, buat kenang-kenangan," ungkapnya.
Tak hanya menjadi tempat selfie, kehadiran PLBN Wini juga mempermudah masyarakat dalam melakukan transaksi. Sebab, saat ini PLBN Wini telah dilengkapi dengan outlet money changer dan ATM dari BRI. Dengan demikian, masyarakat bisa dengan mudah menukar dollar dan melakukan transaksi perbankan seperti tarik tunai hingga transfer.
![]() |
Hingga saat ini, Kepala Unit BRI Wini Florianus Primus menyebut transaksi penukaran dollar di sana telah mencapai lebih dari US$ 5.000.
"Kalau untuk money changer sendiri BRI Unit Wini sudah melayani sejak tahun 2015. Sebelum pandemi itu kita transaksinya agak lumayan banyak, sementara setelah ada pandemi sementara layanannya ditutup sampai dengan Timor Leste membuka kembali batas untuk masyarakat melintas," katanya.
"Adapun untuk satu bulan ini masyarakat baru boleh melintas sehingga pertumbuhan penukaran uang dollar di money changer ini sudah mulai bagus kembali dan kemudian keuntungan untuk transaksi tersebut juga sudah mulai ada peningkatan. Untuk angka penukaran dolar sejak 2 Agustus 2022 sampai saat ini itu di atas US$ 5.000 - 20.000," pungkasnya.
Sebagai informasi, detikcom bersama BRI mengadakan program Tapal Batas yang mengulas perkembangan ekonomi, infrastruktur, hingga wisata di beberapa wilayah terdepan Indonesia. Untuk mengetahui informasi dari program ini ikuti terus berita tentang Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!
Simak Video "Melihat Keseruan Festival Budaya di Wini!"
[Gambas:Video 20detik]
(ega/ega)